Terkait Capres dan Cawapres, PMPHI : Mega, Jangan Ragukan Kemampuan Ganjar dan Andika

by

GEOSIAR.COM, MEDAN,– Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mengatakan, keinginan Ganjar berpasangan dengan Andika Perkasa pasti disyukuri semua lapisan masyarakat yang ambisi jadi CAWAPRES, dari pembantu Jokowi maupun Partai karena mereka mengagumi kemampuan Andika berbangsa dan bernegara.

“Hal itu semakin kuat melihat Perang Ukraina dengan Rusia, Hamas/Palestina dengan Israel. Mohon Mega jangan meragukan kemampuan Ganjar dan Andika,” kata Gandi menjawab wartawan, Rabu (11/10/2023).

Lebih lanjut kata Gandi, pengakuan anak Presiden yang tidak cukup umur itu diminta Prabowo menjadi CAWAPRES, bisa membuat semangat Jokowi. Apabila PDIP tidak segera memberikan Ketum PDIP ke Jokowi, kemungkinan Jokowi dan anak serta Menantu akan segera meninggalkan PDIP.

“Kalau benar Prabowo mengajak Gibran yang tidak cukup umur itu, maka Prabowo bisa menjadi Presiden RI. Pengenalan Prabowo atas kemampuannya cukup hebat dan luar biasa. Dia mungkin berpikiran apabila tidak dengan Gibran anak Jokowi yang ajaib itu pasti kalah lagi. Dengan pengalaman kalah beberapa kali sangat wajar Prabowo berpikiran menggandeng Jokowi melalui Gibran anak ajaib,” jelasnya.

Siapapun, kata Gandi, orang tua pasti mendorong anaknya biar lebih hebat. “Jadi, keinginan anak Presiden Jokowi KETUM dan CAWAPRES Prabowo tidak salah, jadi sesuatu yang tidak salah harus didukung orang tua. Saat inilah akan terbukti PDIP melalui Mega hebat atau tidak tanpa pengaruh Jokowi,” katanya.

Lebih jauh kata Gandi, selama sepuluh tahun PDIP hebat karena Jokowi. Kalau sekarang sudah kelihatan Jokowi seperti tidak memperdulikan PDIP lagi, kecuali Jokowi dikasih menjadi KETUM PDIP.

“Andai kata jadi Prabowo berpasangan dengan Gibran, dan Jokowi tiba2 menjadi KETUM PDIP. Bagaimana sikap Jokowi dalam Pilpres 2024, apakah tetap mendukung yang didukung PDIP tidak mendukung Prabowo Gibran. Menurut kami sudah pasti mendukung Prabowo Gibran karena itulah yang pasti mendukung IKN dan yang lain,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Gandi, pasangan Anies dan Muhaimin dikabarkan gamang karena penilaian Survei. Tapi menurut PMPHI, alam akan bicara, Anies dan Muhaimin orang yang tidak bisa dipengaruhi dan berprinsip, dikelemahannya itu keberuntungan kemenangannya.

“Menurut kami, dua anak dan satu menantu Presiden Jokowi adalah manusia ajaib, patut dibanggakan dan didukung. Kalau benar Prabowo berpasangan dengan Gibran yang kurang umur menurut UU kecuali segera ada putusan MK, kalau ukuran sekarang 70% mereka menang,” tegasnya.

Ganjar, kata Gandi, kemungkinan mundur atau tidak semangat lagi, karena awalnya didukung Jokowi. “Kalau Mega tidak ragu memasangkan Ganjar dengan Andika Perkasa pasti Prabowo Gibran dan Anies Muhaimin telungkup. Tapi kalau Mega tidak memasang Ganjar dengan Andika akan dimenangkan Anies Muhaimin,” tambahnya.

“Jadi, kami sangat berharap, perang Ukraina dengan Rusia, Hamas dengan Israel menjadi guru bagi Indonesia. Terjadinya perang itu karena tidak saling memahami. Pasangan Ganjar dengan Andika sangat memahami Indonesia dan Luar Negeri,” pungkas Gandi.(red).