Kunjungan Presiden ke Sumatera Menuai “Kritikan” dari PMPHI, Ini Katanya….

by

GEOSIAR.COM, MEDAN,— Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mengatakan, Pak Presiden yang begitu rajin turun ke daerah sebaiknya langsung membawa Ganjar yang mereka inginkan sebagai pengganti Jokowi menjadi Presiden. “Kalau langsung dibawa bahwa Ganjar penggantinya, tentu saja masyarakat luas tidak sulit lagi menentukan sikap,” tegas Gandi kepada wartawan di Medan, Jumat (19/5/2023).
Ketika disinggung terkait kunjungan Presiden ke Sumatera akhir akhir ini, menunjukkan bagaimana jalan jalan yang aneh dilewati pak Presiden berlobang besar menjadi pertanyaan besar, karena jalan seperti itu masih banyak di daerah perkebunan yang bukan prioritas pemilik kebun.

“Apakah jalan yang dilewati Presiden itu jalan kebun swasta di Gonting Saga, atau Jalan di Sipirok Tapsel jalan nasional yang sering memakan Korban, yang harus dibangun Pemerintah Pusat. Jalan jalan itu ada tanggungjawab Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota, Kec/Desa. Jalan yang ditampilkan yang dilewati pak Presiden itu seperti jalan ke Perkebunan Swasta atau PTPN,” kata Gandi.

Begitupun, lanjut Gandi, PMPHI bangga atas perhatian Presiden ke Sumut, namun menurut Gandi, lebih bangga apabila perjalanan atau kunjungan itu lebih bermanfaat.

“Masyarakat Sumut sudah ada yang berkoar koar masalah lahan Sport Center, kabarnya dibeli Pemprovsu Rp 152 M dari PTPN II dengan luas 300 h. Pembangunan jalan Rp 2.7 T. Pembuatan lampu Pocong oleh Walikota Medan Bobby Nasution (menantu pak Jokowi) dan penanaman Pohon di tengah jalan kesawan (memperkecil jalan), padahal selama ini sangat bagus yang dirancang para ahli,” jelasnya.

Apakah jalan yang berlobang seperti jalan ke Kebun itu yang dibangun Pemprovsu Rp 2.7 T, tanya Gandi. Karena, lanjutnya, menurut berita jalan Rp 2.7 T itu bertahap yaitu tiga tahun. “Bagaimana sebenarnya pembangunan jalan bertahap tiga tahun. Apa hanya Rp 2.7 T yang akan dipergunakan untuk memperbaiki jalan, atau membangun jalan di Sumut selama 3 tahun,” katanya.

Gandi menjelaskan, DPRD dan PEMPROVSU dalam hal Pembangunan atau Pemeliharaan jalan secara bertahap 3 tahun Rp 2.7 T sangat pintar. Sehingga, lanjut Gandi, pihaknya bisa salah paham misalnya, kalau ada yang menempel lobang jalan kami anggap kebaikan Gubsu dari biaya Rp 2.7 T.

Hal ini, kata Gandi, sangat diperlukan wejangan atau pencerahan kepada masyarakat juga kepada Gubsu. Menurut Media, lanjut Gandi, Walikota meminta agar kontraktor mengembalikan Rp 21 M, karena lampu Pocong diprotes masyarakat.

Selain itu, kata Gandi, bapak Presiden perlu juga melihat Terminal Amplas yang bapak resmikan beberapa bulan yang lalu apa manfaatnya. “Kami sangat berharap setiap kunjungan bapak Presiden ke Sumut harus bermanfaat dan menciptakan kesejukan. Kami tau Bapak menggunakan banyak biaya dalam kunjungan kerja, jadi harus lebih banyak manfaatnya,” harap Gandi.

Kalaupun pak Presiden, kata Gandi, ada niat mau kunjungan lagi ke Sumut dalam waktu dekat, biar membawa Ganjar dan biar lebih dekat. “Namun kami berharap jangan bicara Film Porno dan kalau sudah terpilih, Ganjar jangan lagi ada di Media suka Film Porno. Karena bapak Jokowi sendiri tidak suka Film Porno dengan bukti menghapus dari jaringan melalui Menkominfo,” jelasnya.

Kenapa hal ini disampaikan, karena menurut Gandi, film Porno menyangkut moral. Jangan sampai ada kebebasan atau program menonton Film Porno pada jam istrahat kerja PNS. Lebih bagus dicegah sebelum kejadian. “Saya suka melihat penampilan Ganjar, untuk itu perlu pak Presiden dalam setiap kunjungan membawa Ganjar guna memudahkan mengikuti jejak dan meneruskan cita cita Jokowi,” pungkas Gandi.(red)