GEOSIAR.COM, KUPANG, – Fortuna Egregia Manalu (7) ,salah satu peserta lomba Bertutur Kitab Suci asal Provinsi Sumatera Utara bercinta-cita ingin menjadi Suster.
Fortuna tampil dalam lomba bertutur Kitab Suci. Saat ditemui usai tampil di Auditorium St Paulus Rektorat Unwira Kupang, Sabtu 29 Oktober 2022, Fortuna mengatakan, dirinya bercita-cita menjadi Suster. “Cita-cita mau jadi suster,” jawab Fortuna lantang.
Ditanyai, alasan menjadi Suster, siswi Kelas 2 SD Katolik Panti Budaya, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara ini mengaku itu sudah menjadi cita-cita sejak kecil.
Fortuna mengatakan, untuk persiapan ke Pesparani Nasional II di Kupang ini, ia mengikuti latihan kurang lebih tiga bulan lamanya. “Latihan itu tidak setiap hari,” katanya.
Purnama Sinaga selaku pendamping mengatakan, selain Fortuna dibimbing oleh mereka, peran orang tua dari Fortuna sangat luar biasa.
“Orang tua dari Fortuna juga punya peran luar biasa, sehingga Fortuna bisa lolos mengikuti lomba Bertutur Kitab Suci pada Pesparani Nasional II Kupang ini,” kata Purnama Sinaga.
Dijelaskan, selain latihan di Paroki, Fortuna juga melatih di rumah dengan bimbingan orang tua.
Bagi kami, sangat berterima kasih juga kepada orang tua Fortuna yang sangat mendukung. Harapan saya, Fortuna bisa berikan yang terbaik bagi Provinsi Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Asahan, Paroki Sakramen Maha Kudus,”
Fortuna Manalu tampil mengenakan busana motif Sumatera Utara. Fortuna mengikuti lomba Bertutur Kitab Suci dengan nomor undian 23.
Tampil sebagai pembawa acara, Thomas Aquino dan dewan juri masing-masing, Romo Terri Ponomban, Lindawati Wahyudi dan Jarot.
Untuk diketahui, peserta lomba bertutur Kitab Suci ini berjumlah 32 orang.
Peserta lomba bertutur Kitab Suci ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama bagi peserta 1-16 yang dimulai pukul 10:00 wita hingga pukul 13:00 wita, sedangkan sesi 2 yang diikuti peserta nomor undian 17-32.
Sesi dua ini berlangsung pada pukul 15:00 wita hingga pukul 18:00 wita. Dewan Juri dalam lomba ini masing-masing, Romo Terri Ponomban, Lindawati Wahyudi dan Jarot.
Romo Terri Ponomban salah satu dewan juri yang berasal dari Keuskupan Manado mengapresiasi kepada semua peserta lomba bertutur Kitab Suci.
“Anak-anak ini luar biasa dan mereka bisa tampil memukau. Mereka tampil percaya diri dan bisa bertutur dengan baik. Saya menjadi Romo sekian tahun tapi tidak bisa menghafal secara detail ayat-ayat Kitab Suci, tapi kalian sangat luar biasa,” kata Romo Terri. (red/PK)