Sri Lanka Bangkrut dan Mulai Tutup Perlahan Hemat Stok Bahan Bakar

by
Sri Lanka Bangkrut dan Mulai Tutup Perlahan Hemat Stok Bahan Bakar

GEOSIAR.COM – Sri Lanka bangkrut dan memulai tutup secara lambat  untuk menghemat stok bahan bakar yang menurun pada Senin (20/06/2022).

Sekolah-sekolah telah ditutup dan layanan pemerintah yang tidak penting telah ditangguhkan menjelang pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) tentang bailout. Sekolah-sekolah di Sri Lanka ditutup dan instansi pemerintah hanya melayani staf sekolah dasar, Senin (20/06/2022).

Pemerintah berencana untuk mengurangi perjalanan dan menghemat bensin dan solar. Rumah sakit dan pelabuhan utama Kolombo tetap beroperasi. Sementara itu, ratusan ribu pengemudi masih menunggu berkilo-kilometer untuk membeli bensin dan solar, meski Kementerian Energi Sri Lanka mengumumkan tidak akan ada bahan bakar baru setidaknya selama tiga hari ke depan.

Baca Juga :Mahfud Pastikan Jokowi Bertemu Putin 30 Juni, Ada Apa?

Sri Lanka gagal membayar utang luar negeri sebesar $51 miliar (Rs 755,33 triliun) pada bulan April dan meminta bantuan IMF. IMF dan pemerintah Sri Lanka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan langsung pertama dengan IMF mengenai permintaan bailout Sri Lanka akan dimulai pada Senin di Kolombo dan akan berlanjut selama 10 hari.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe akan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Australia Clare O’Neil untuk memperdalam kerja sama guna membantu Sri Lanka menghadapi masa ekonomi yang sangat sulit, kata Canberra.

O’Neill juga mengatakan dia akan membahas penguatan kerja sama kejahatan transnasional, termasuk penyelundupan, setelah lonjakan potensi migran ilegal dengan kapal bulan lalu.

Krisis Sri Lanka menyebabkan rekor inflasi tinggi dan pemadaman listrik berkepanjangan. Akibatnya, protes kekerasan menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa berlanjut selama berbulan-bulan.

Baca Juga Hardi Mulyono : Batalkan Proyek Multiyears Rp 2,7 T

Polisi menangkap 21 aktivis mahasiswa yang memblokir semua pintu ke Kantor Presiden setelah menyatakan ulang tahun ke-73 Rajapaksa sebagai hari berkabung.

Perintah penutupan Sri Lanka datang pekan lalu ketika PBB mengambil tindakan tanggap darurat untuk memberi makan ribuan wanita hamil yang berisiko kekurangan makanan.

PBB mengatakan rata-rata empat dari lima orang di Sri Lanka mulai makan lebih sedikit karena mereka tidak mampu membelinya, memperingatkan bahwa krisis Sri Lanka dapat menciptakan krisis kemanusiaan yang serius yang akan membutuhkan bantuan jutaan orang.

(geosiar.com)

Baca Juga Rusia Bunuh 50 Jenderal Ukraina dengan Kalibr