Pertamina Akan Beli Minyak Mentah dari Rusia karena Harga Lebih Murah

by
Pertamina Akan Beli Minyak Mentah dari Rusia karena Harga Lebih Murah
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memberikan pemaparan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 April 2021. Rapat tersebut membahas kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat yang terjadi pada Senin, 29 Maret 2021.

GEOSIAR.COM – PT Pertamina (Persero) berencana membeli minyak mentah dari Rusia untuk memenuhi kebutuhan. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perseroan sedang menyiapkan proses pembelian secara business to business atau B to B.

“Kami sedang koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri,” ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Senin, 28 Maret 2022.

Nicke mengatakan selain dengan Kementerian Luar Negeri, perusahaan minyak negara berkoordinasi dengan Bank Indonesia. Ia memastikan proses pembelian tersebut tidak akan menimbulkan persoalan politis sepanjang perusahaan yang bekerja sama dengan Pertamina tidak terkena sanksi.

“Untuk pembayaran mungkin nanti melalui India,” ucap Nicke.

Pertamina, kata dia, melihat adanya peluang di tengah konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Dalam situasi perang, Rusia berpotensi menjual minyak mentah dengan harga lebih murah. Musababnya, negara tersebut mendapat banyak sanksi perdagangan dari negara barat.

Baca JugaKurangi Impor, Pengamat: Beberapa BUMN Musti Direvitalisasi Total

“Kita melihat ada opportunity untuk membeli dari Rusia dengan harga yang lebih baik,” tutur Nicke.

Minyak mentah dari Rusia tersebut akan diolah di Kilang Balongan. Namun pembelian masih menunggu pembenahan atau revamping kilang selesai.
Harga minyak dunia melambung beberapa waktu ke belakang akibat perang Rusia dan Ukraina. Reli harga komoditas terjadi seiring gangguan ekspor yang dihadapi Rusia setelah sejumlah sanksi barat dijatuhkan secara beruntun.

Awal Maret lalu, kenaikan harga minyak menembus 7 persen. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei bahkan meroket sampai US$ 7,65 atau 6,9 persen menjadi US$ 118,11 per barel. Adapun harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April naik US$ 8,01 atau 7,4 persen menjadi US$ 115,68 per barel.

Kenaikan harga minyak Brent tersebut adalah yang tertinggi sejak Februari 2013 dan untuk WTI sejak September 2008 lalu.

(geosiar.com)

Baca JugaMenyoal Sikap Diam IDI soal Pemecatan Terawan