Ilustrasi : UFO (Foto/dok)
Geosiar.com, – Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) Amerika Serikat menerbitkan laporan tentang fenomena udara tak dikenal (UAP) atau yang populer dengan istilah UFO. Laporan yang publik nantikan ini mereka sampaikan langsung ke hadapan Kongres AS pada Jumat kemarin.
Menurut laporan intelijen ini, dalam sebuah kejadian UAP atau UFO dilaporkan menunjukkan karakteristik penerbangan yang tidak biasa. Namun hal ini berakhir dengan tidak adanya kesimpulan tegas terhadap lebih dari 140 kejadian yang mereka teliti.
“Pengamatan ini bisa jadi merupakan hasil dari kesalahan sensor, trik, atau salah persepsi dari pengamat dan memerlukan analisis tambahan yang ketat,” tulis laporan tersebut seperti dikutip dari USA Today, Sabtu, 26 Juni 2021.
Laporan ini menyimpulkan bahwa pelaporan yang unik dan disesuaikan harus diterapkan agar dapat menilai UAP lebih mendalam.
Senator Marco Rubio, anggota peringkat dan mantan ketua Komite Intelijen Senat, mengatakan laporan ini merupakan langkah pertama yang penting dalam membuat katalog terkait UAP.
Menurut dia, Departemen Pertahanan dan Komunitas Intelijen memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum mereka dapat benar-benar memahami apakah ancaman udara ini menghadirkan masalah keamanan nasional yang serius atau tidak.
Sementara itu, Ketua Komite Intelijen DPR AS, Adam Schiff, mengatakan laporan ini harus didekati dengan pertanyaan-pertanyaan tanpa prasangka demi mendorong analisis sistematis dan menyeluruh tentang potensi keamanan serta risiko keselamatan penerbangan. “Apakah itu hasil dari musuh asing, fenomena atmosfer atau udara lainnya, puing-puing ruang angkasa, atau sesuatu yang lain sama sekali,” ujarnya.
Penampakan benda-benda di langit Amerika tanpa penjelasan telah menjadi daya tarik publik selama beberapa waktu. Laporan ini diharapkan dapat menambahkan lebih banyak detail pada insiden dan penampakan yang dilaporkan.
Terlebih dalam video yang tidak lagi dirahasiakan oleh Pentagon beberapa tahun lalu menunjukkan sebuah objek tanpa tenaga penggerak yang jelas melesat melebihi kecepatan jet Angkatan Laut. Sejak 2007, Pentagon diketahui telah melacak benda terbang tak dikenal atau UFO.
Penjelasan penampakan fenomena udara paling sering mencakup potensi insiden cuaca, peristiwa alam rutin atau kasus lain yang dapat diidentifikasi, seperti balon cuaca atau salah tembak dalam sistem sensor dan kamera.
Departemen Pertahanan mengatakan setelah rilis laporan pihaknya akan mengarahkan pembuatan rencana formal untuk mengatasi masalah yang disorot dalam laporan tersebut.
Menurut Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks, rencana itu akan menetapkan prosedur untuk menyinkronkan pengumpulan, pelaporan, dan analisis pada rangkaian masalah UAP. “Untuk menetapkan rekomendasi untuk mengamankan rentang uji dan pelatihan militer,” katanya.
Para pejabat mengatakan mereka tidak percaya UFO adalah tanda kehidupan alien. Sebaliknya, mereka lebih peduli dengan teknologi asing yang dapat menimbulkan ancaman keamanan nasional.(tmp/red)