Geosiar.com, Medan – Pasien positif terinfeksi virus corona atau covid-19 PCR kembali melonjak di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) per kondisi Rabu (27/05/2020) sore. Padahal sebelumnya nihil pertambahan pada Selasa (26/05/2020).
Pada Rabu itu, pasien positif covid-19 bertambah 17 orang, jadi totalnya 332 orang. Sebelumnya hingga Selasa sore, jumlahnya 315 orang. Artinya penularan virus corona masih terus berlangsung di masyarakat.
“Positif covid-18 bertambah hari ini sebanyak 17 orang, totalnya menjadi 332 orang,” tutur Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, dr Whiko Irwan D SpB di Medan, Rabu (27/05/2020) sore.
Adapun 17 orang pasien positif covid-19 itu, diantaranya 13 orang warga Medan dan jumlah totalnya di Medan menjadi 224 orang.
Selanjutnya 3 orang bertambah dari Langkat. Jadi, Langkat kini masuk dalam zona merah covid-19 karena total pasien positif covid-19 di sana sudah 6 orang.
Sedangkan 1 orang lagi pertambahan, berasal dari Batu Bara. Itu merupakan kasus pertama positif covid-19 di Batu Bara, yang sekaligus mengubah status Batu Bara dari sebelumnya zona hijau menjadi zona kuning covid-19.
Wikho menjelaskan, pasien positif covid-19 yang meninggal dunia bertambah 1 orang pada Rabu. Totalnya kini menjadi 35 orang.
Namun syukurnya, pasien positif covid-19 yang sembuh bertambah 2 orang dan kini total menjadi 116 orang. Dan jumlah pasien positif covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Sumut saat ini sebanyak 181 orang.
“Yang meninggal 1 orang warga Medan, dan yang sembuh 2 orang masing-masing dari Medan dan Pematang Siantar,” jelas Whiko.
Sementara jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang sembuh di Sumut bertambah 23 orang dari Selasa sore, dan kini menjadi 304 orang.
Khusus PDP yang dirawat di Sumut berkurang 35 orang dan kini totalnya menjadi 146 orang. Dan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) juga berkurang 2 orang dan kini menjadi 441 orang.
Artinya, tren pasien positif covid-19 di Sumut masih meningkat. Wikho tak henti-hentinya mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol.
“Kunci untuk menghentikan penularan tak bisa sepihak-sepihak, tetapi harus secara kolektif yaitu dimulai dari disiplin pencegahan oleh diri sendiri, keluarga dan komunitas. Dengan cara apa?, tentu harus tetap memakai masker, jaga jarak, jangan bepergian atau tetaplah selalu di rumah, serta hindari keramaian,” pesan Whiko.