Tak Ikut Rekonstruksi Kasusnya, Ini Alasan Novel Baswedan

by

Geosiar.com, Jakarta – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tidak turut mengikuti rekonstruksi soal kasus penyiraman air keras terhadap dirinya yang digelar pada Jumat (7/2/2020) lalu. Dirinya mengatakan bahwa ketidakhadirannya lantaran kondisi matanya.

“Dari kuasa hukum sudah menyampaikan kepada penyidik bahwa saya ini hari Senin (3 Februari) sampai Rabu (5 Februari) kemarin kan baru pulang dari Singapura bukan perawatan tetapi ada masalah yang serius,” ujar Novel di Jakarta, Jumat (7/2/2020) lalu.

Novel mengatakan bahwa dirinya tengah menjaga mata kanannya dengan sangat hati-hati. Apalagi setelah mata kirinya dinyatakan tak bisa tertolong lagi.

Diketahui kedua mata Novel terkena siraman air keras hingga rusak. Ia sudah beberapa kali melakukan operasi di Singapura guna memulihkan matanya. Akan tetapi saat ini mata kirinya yang mengalami kerusakan parah tak bisa diselamatkan.

“Anda tahu sekarang saya ini pakai topi karena menjaga daripada iritasi dari cahaya. Ketika mata kiri saya sudah tidak lihat lagi, tentu saya harus hati-hati sekali dengan mata kanan saya. Pilihannya itu, maka dilakukan dengan kegiatan rekonstruksi tadi saya sampaikan ke penyidik bahwa saya tidak bisa mengikuti. Saya pikir hanya alasan kesehatan saja,” tutur Novel.

Dalam rekonstruksi yang digelar itu, terdapat 10 adegan yang diperagakan. Rekonstruksi itu berlangsung di lokasi kejadian, yakni di dekat rumah Novel Baswedan.