Sumut
Tersangka Bom Medan Jadi 30 Orang

Geosiar.com, Medan – Polda Sumatera Utara dan Densus 88 masih terus mengembangkan kasus bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan pada pekan lalu. Jumlah tersangka pun terus bertambah hingga sekarang menjadi 30 orang. Empat tersangka di antaranya baru saja diamankan tadi malam.
“Kembali bertambah 4. Total sampai jam sekarang ada 30 orang, di mana 3 meninggal dunia, termasuk pertama (pelaku bom bunuh diri). Sisanya 27 orang yakni 3 perempuan dan 24 laki-laki,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmadja kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Selasa (19/11/2019).
Dikatakannya, empat tersangka yang baru ditangkap itu merupakan teman pegajian bomber di Polrestabes Medan, Rabbial Muslim Nasution alias Dedek (24). Ia menyebutkan, seluruhnya diamankan di wilayah Kota Medan.
“Tapi ada juga satu yang menyerahkan diri,” lanjutnya.
Menurut keterangan Tatan, semua tersangka yang ditangkap memiliki peran tertentu, mulai dari rekrutmen hingga mengelola keuangan. Namun untuk aliran dana pembiayaan bom, Tatan mengaku belum bisa menjabarkannya, dari mana uang para tersangka berasal.
“Sejauh ini masih kita lakukan penyelidikan,” jelasnya.
Tatan memastikan, pihak kepolisian masih akan terus mengembangkan kasus tersebut sebab menurutnya tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka masih bisa terus bertambah.
“Pastinya akan (ada) penggeledahan dan pengembangan yang di back up Densus 88,” tandasnya.
Adapun keseluruhan tersangka yang ditangkap dilaporkan masih terbilang muda. Usia mereka antara 20 hingga 35 tahun. Media sosial diyakini menjadi wadah merak untuk saling bertukar informasi dan komunikasi.
Sumut
Ratusan Rumah di Tebing Tinggi Terendam Banjir

Geosiar.com, Tebing Tinggi – Hujan deras selama berjam-jam yang mengguyur Kota Tebing Tinggi sejak Minggu (15/12/2019) malam membuat sejumlah Kelurahan terendam banjir. Selain merendam ribuan rumah, banjir juga menerjang sekolahan yang mengharuskan kegiatan belajar-mengajar diliburkan pada Senin (16/12/2019).
Sekolah yang libur akibat bencana ini di antaranya SMPN 4 Jalan Thamrin, Yayasan Pendidikan Advend, SMAN 4, SMPN 6 dan Sekolah Diponegara di Jalan KF Tandean.
Abdulsalam, selaku Lurah di Bandarsono, Kecamatan Padang Hulu, saat ditemui di lokasi banjir di Jalan Pulau Samosir mengatakan, air mulai naik sekitar pukul 03.00 WIB. Dia mengatakan, di kelurahannya sendiri, ada 3 lingkungan yang terendam banjir yang mengakibatkan ratusan rumah tergenang.

“Ada 3 lingkungan yang mengalami banjir sehingga ratusan rumah tergenang. Tingginya mencapai satu meter hingga sebatas lutut kaki,” jelasnya kepada wartawan Geosiar.com, Senin (16/12/2019).
Salah satu warga yang akrab disapa Pak Maria berharap, bendungan Bajayu yang sudah dibangun oleh pemerintah Kota Tebing Tinggi yang memakan biaya hingga ratusan miliar rupiah, dapat benar-benar difungsikan, sehingga banjir tidak parah seperti sekarang ini, dan warga tertolong karena tak mengalami kerugian parah. (ahs)
Sumut
Soal Pencalonan Walikota, Gandi Akui Jokowi Ingin Memajukan Keluarga

Geosiar.com, Medan – Korwil PMPHI Sumatera Utara (Sumut) Drs. Gandi Parapat mengatakan, keterbukaan Jokowi dalam memberikan dukungan kepada anak dan menantunya menjadi bakal calon Wali Kota Solo dan Medan, menunjukkan kesempurnaan untuk memajukan keluarga.
“Sempurnalah tanggung jawab keluarga itu, ya memang harus memajukan keluarga. Andaikan cucu sudah umur dewasa tidak salah menjadi Gubernur karena tidak ada Undang-undang yang dilanggar. Kalau ada yang menyalahkan hal itu biarkan saja, dari Presiden terdahulu hanya Jokowi lah yang lebih hebat berpikir untuk masa depan anak, menantu, cucu. Mungkin Soekarno, Soeharto, BJ Habibi, Gus Dur, Megawati, dan SBY punya anak dan menantu, tapi tidak punya kemampuan atau tidak berpikir melanjutkan cita-cita bapaknya atau ibunya,” kata Gandi menjawab pertanyaan wartawan Geosiar.com, di Medan, Senin (16/12/2019).
Kemungkinan, kata Gandi, keluarga Presiden yang lain berpikir kalau pemerintah ini seperti kepanitiaan. “Barangkali mereka berpikir dalam kepanitiaan kalau ‘dia’ sudah ketua panitia tidak mau lagi istrinya menjadi bendahara dan anaknya menjadi seksi konsumsi. Biarlah dari anggota keluarga yang lain, karena kebersamaan. Dalam hal keinginan Presiden Jokowi, kami yakini semua partai yang ada dalam kabinet atau pembantu presiden harus mendukung anak dan menantunya karena mereka takut dipecat atau takut dibilang tidak loyal,” lanjutnya.
Untuk itu, Gandi mengingatkan agar masyarakat dan tokoh masyarakat jeli melihat dan mencermati itu jangan sampai mempermalukan keluarga besar Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia. “Jadi, semua harus memilih itu dan niat para tokoh masyarakat untuk menjadi Wali Kota agar membatalkan karena sia-sia,” tambah Gandi.
Menurut Gandi, Jokowi tinggal memantau saja siapa yang loyal atau partai mana yang tidak mendukung. “Kami melihat pasti semua partai berlomba mendukung dan ini kesempatan baik bagi politisi ataupun tokoh masyarakat untuk berpenampilan mendukung dan pasti akan mendapat jatah, seperti dalam pilpres yang lalu, semua partai pasti punya ilmu untuk mendukungnya,” imbuhnya.
Lebih jauh, Gandi mengilustrasikan dalam bentuk perumpamaan “Jangan Sampai Habis Arang, Besi Tidak Jadi”. Untuk itu, harapnya, para pimpinan partai harus lebih pintar-pintar dalam membaca situasi. “Mereka tidak akan mau lepas dari kekuasaan apalagi dengan kemampuan Jokowi sekarang yang mendunia. Kalaupun ada keinginan Ahyar (Plt Walkot Medan) lebih bagus pilih daerah lain asal jangan bersentuhan dengan menantu Jokowi. Kalau berkeras melawan arus maka akan lambai seperti lagu,” tambahnya.
Di Medan, lanjutnya, memang banyak tokoh masyarakat dan tokoh pendidikan yang diinginkan masyarakat seperti Ahyar, Tifatul Sembiring, Dahnil Simanjuntak, Dr Sahyan Asmara, tapi karena presiden mendukung menantunya, lambat laun sudah banyak yang mundur teratur karena begitu hormat dan takutnya kepada presiden.
“Jadi kami memprediksi anak dan menantu presiden tinggal menunggu pelantikan. Semua sudah mendukung itu, hanya alam yang belum bisa kami prediksi apakah mendukung niatan mereka,” pungkasnya. (X1)
Sumut
Kapolres Hadiri Razia Lapas Kelas II B Tebing Tinggi

Geosiar.com, Tebing Tinggi – Kabag Ops Polres Tebing Tinggi Kompol Ainus memimpin apel pelaksanaan tugas kegiatan razia/penggeledahan/pemeriksaan di Lapas Kelas II B Kota Tebing Tinggi, Minggu (15/12/2019). Kegiatan itu dipantau langsung oleh Kapolres Tebing Tinggi AKBP Sunadi, SIK.
Turut dihadiri Kasat Intelkam Polres Tebing Tinggi AKP Syarifuddin, Kasubbag Bin Ops Polres Tebing Tinggi AKP Antoni Tampubolon, Kasat Narkoba Polres Tebing Tinggi AKP Cahyandi, Kasat Sabhara Polres Tebing Tinggi AKP Surbakti, Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi AKP S. Siagian, Kapolsek Padang Hilir H. Marpaung, Para Kanit Polres dan Polsek, Personel Polres dan Polsek yang namanya ter-sprin.
Kabag Ops Polres Tebing Tinggi Kompol Ainus, dalam arahannya mengatakan razia atau pemeriksaan lapas merupakan kegiatan rutin dan berkesinambungan. Dia mengimbau agar pegawai lapas melaksanakan pemeriksaan tersebut sesuai prosedur yang berlaku dan jangan bersikap arogan ataupun mengintimidasi para tahanan.

“Kita akan melaksanakan razia di Lapas Kelas II B Tebing Tinggi bersama dengan pewagai lapas. Bahwa ruangan yang harus diperiksa dimungkinkan ada 100 orang lebih dalam ruangan dan jangan ada menimbulkan masalah di sana dalam pemeriksaan serta jangan banyak bicara yang tidak perlu. Mari kita laksanakan tugas sesuai dengan SOP dan jangan arogan dan underestimate,” tegas Ainus.
Sementara itu, Kalapa Theo menjelaskan prosedur pemeriksaan atau penggeledahan kamar tahanan dilakukan dengan cara mengeluarkan para tahanan kemudian dilaksanakan pemeriksaan ruangan satu per satu.
“Kita akan mengeluarkan tahanan dan kita akan lakukan periksa ruangan satu demi satu. Kita akan melakukan penggeledahan sesuai dengan prosedur,” kata Theo menimpali arahan Kompol Ainus.
Pemeriksaan ruangan digelar sekitar pukul 09.15 WIB, mulai dari memeriksa Blok 34 Mapenaling Alpha, yang berisi sebanyak 102 orang. Lalu, dengan melakukan razia Blok 35 Bravo yang berisi sebanyak 102 orang. Dilanjutkan dengan memeriksa Blok 92 Admisi Orientasi (AO) Charlie yang berisi 93 orang.

Dalam pelaksanaan razia, ditemukan barang bukti yakni handphone sebanyak 14 unit, baterai Hp sebanyak 5 unit, headset sebanyak 2 unit, senjata tajam sebanyak 17 buah, vape sebanyak 1 unit, mancis sebanyak 20 buah, dan kabel sebanyak 2 buah. Seluruh barang yang ditemukan kemudian dimusnakan.
Usai pelaksanaan razia, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Sunadi, SIK, mengucapkan terima kasih kepada Kalapas beserta pegawai yang ikut mengambil bagian dalam kegiatan tersebut. Lebih jauh, ia menyampaikan harapan untuk Lapas Kelas II B Tebing Tinggi dan menyatakan dukungan penuh atas program-program yang dibuat khususnya dalam memberantas masalah narkoba.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kalapas atas pelaksanaan razia di Lapas Kelas II B Tebing Tinggi yang berjalan dengan aman dan baik. Kami juga akan mendukung program- program lapas, khususnya dalam memberantas narkoba. Mari kita selalu bekerjasama dalam pelaksanaan tugas.” pungkas Sunadi. (WH)
-
Daerah4 jam ago
Dansatbrimob Polda Sultra Baru Resmi Dilantik
-
Sumut5 jam ago
Hj Fitriani Manurung Hadiri Natal Generasi Muda Patambor Medan, Sampaikan Harapannya
-
Sumut1 jam ago
Soal Pencalonan Walikota, Gandi Akui Jokowi Ingin Memajukan Keluarga
-
Sumut5 jam ago
Wabup Sergai Tekankan Penanaman Ideologi Pancasila Sejak Dini
-
Sumut1 jam ago
Ratusan Rumah di Tebing Tinggi Terendam Banjir
-
Nasional1 jam ago
Kapolri Resmi Lantik Listyo Sigit Prabowo Jadi Kabareskrim
-
Sumut2 jam ago
Kapolres Hadiri Razia Lapas Kelas II B Tebing Tinggi
-
Nasional54 menit ago
Wapres akan Orasi di Ijtima 3.000 Ulama di Bogor Besok