Geosiar.com, Jakarta – Badan Pemenangan Nasional (BPN) dan sejumlah tokoh pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merencanakan gelar aksi Kedaulatan Rakyat selama tiga hari menjelang penentuan 22 Mei 2019.
Rencana itu disampaikan oleh anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN), Titiek Soeharto saat menghadiri deklarasi Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) di Jalan Proklamasi Nomor 36, Menteng, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
“Tanggal 21, 22 mungkin 20, 21, 22,” tutur Titiek kepada awak media.
Kendati demikian, Titiek enggan untuk merinci jumlah massa yang akan turun dalam aksi tersebut. Dia hanya menyebut, jumlah massa yang akan datang akan lebih banyak dari jumlah aparat TNI yang dikerahkan pemerintah.
“Tidak seperti 212 tapinya cukup banyaklah, kalau pemerintah mengerahkan aparat 160 ribu TNI seratus sekian ribu polisi, Insya Allah masa kita lebih dari itu,” tandas dia.
Senada, politikus Partai Bulan Bintang (PBB) Ahmad Yani, membenarkan rencana aksi Kedaulatan Rakyat itu. Dia mengatakan, aksi tersebut menargetkan di kantor Bawaslu pada 20 dan 21 Mei dan kantor KPU pada 22 Mei.
“Tanggal 20-21 Bawaslu, tanggal 22-nya baru bergeser ke KPU,” tutur Yani.
Baik Titiek Soeharto maupun Ahmad Yani sama-sama menyatakan bahwa aksi tersebut akan dilaksanakan secara damai dan anti kekerasan.