Dahnil Anzar: Jelang Pemilu, Prabowo Jadi Sasaran Fitnah

by

Geosiar.com, Jakarta – Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres dan cawapres nomor urut 01, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan dalam kampanye pilpres 2019 pasti kedua jagoannya selalu menjadi sasaran fitnah.

Ia menjelaskan beberapa fitnah yang pernah menerpa kedua paslon nomor urut 02 itu dalam masa kampanye ini.

Dahnil menjelaskan, pada bulan Oktober, Prabowo dituduh pro kelompok radikal. Selanjutnya ia juga sempat dituding bertemu dengan Duta Besar Australia dan dituduh pro Yahudi.

“Jadi awalnya pro khilafah, pro radikal, kemudian berubah pro Yahudi,” kata Dahnil.

Ketika Natal (25/12/2018), Prabowo juga sempat diterpa isu Kristen. Ia berujar isu-isu itu tersebar hingga menghubung-hubungkan identitas Prabowo dengan Kristen.

Dahnil menambahkan, menjelang hari pencoblosan, Prabowo kembali diserang oleh isu penculikan masa lalu saat Prabowo masih berkarir di bidang militer. Menurut Dahnil, isu penculikan itu hanyalah isu tahunan murahan yang hanya muncul jika Prabowo menjadi calon presiden.

“Oleh sebab itu, menurut kami politik model fitnah seperti ini harus dihentikan. Dan memang sejak awal pak Prabowo dan Sandi selalu ingin bawa kampanye pada isu ekonomi, politik, budaya, dan sebagainya. Tidak masuk pada isu wilayah menyerang pribadi apalagi SARA,” tambah dia.

Tak hanya itu, kata Dahnil, Sandiaga Uno pun tak lepas dari sasaran fitnah pada masa kampanye ini. Sandi juga sering mendapatkan fitnah mulai dari yang sifatnya SARA hingga website-website pemfitnah kehidupan pribadi Sandi.