Geosiar.com, Jombang – Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang biasa dikenal dengan Yenny Wahid mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya toleransi. Karena jika bertoleransi dapat menjadikan masyarakat rukun dan situasi yang adem.
Hal itu disampaikan Yenny Wahid saat peringatan Haul ke-9 Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) di pesantren Tebuireng Jombang, Minggu (16/12/2018) malam.
“Toleransi ini merupakan salah satu ajaran dari Gus Dur,” ungkap Yenny.
Yenny diminta memberikan sambutan sebagai perwakilan keluarga. Anak kedua dari Gus Dur-Sinta Nuriyah ini juga meminta agar para ulama, pemimpin dan para tokoh selalu menjaga kesehatan agar tetap bisa membimbing masyarakat.
Menjelang tahun politik, Yenny mengaku prihatin dengan kondisi Negara. Karena antar kelompok saling menghujat.
“Kalau para kiai saya tidak khawatir. Karena sudah pasti bisa menahan diri. Namun kadang santrinya atau masyarakatnya yang tidak bisa menahan diri,” tutur suami dari Dhohir Al Farizi ini.
Sejumlah tokoh turut hadir dalam hal tersebut. Diantaranya, Bondan Gunawan (Menteri Sekretaris Negara saat Gus Dur menjabat Presiden RI), Kwik Kian Gie (Menteri Kooordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Ekuin pada tahun 1999 – 2000, di era Kepemimpinan Gus Dur).
Kwik Kian Gie, juga dikenal sebagai seorang ahli ekonomi, penulis, dan politikus Indonesia dari keturunan Tionghoa. Selanjutnya Wahyu Muryadi (staf Khusus Bagian Protokoler Istana sekaligus juru bicara (jubir) Kepresidenan pada era Presiden Gus Dur, bersama Wimar Witoelar (Ketua), Adhie Massardi, Yahya C Staquf.
Turut hadir juga, Prof KH. Nasaruddin Umar, merupakan mantan wakil Menteri Agama pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nasaruddin Umar kini menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta. Tak hanya itu, tampak juga Gubernur Jatim terpilih Hj Khofifah Indar Parawansa.