Geosiar.com, Pekanbaru – Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengaku tidak percaya dengan apa yang dilakukan sejumlah oknum tidak bertanggungjawab terhadapnya.
Bendera serta spanduk ucapan selamat datang yang dibuat oleh kader Demokrat Riau untuk menyambut SBY dirusak dan dirobek oleh orang tidak dikenal.
SBY mengaku mendapat kabar tersebut pada malam hari dari para petinggi partai. Sebelumnya ia tidak percaya akan hal tersebut.
“Saya tidak langsung percaya, ternyata kenyataan pahit ini memang benar saya terima, saya sengaja melihat ke jalan pagi ini, ternyata memang benar, ada yang dirobek dibuang ke parit-parit,” kata SBY usai melakukan peninjauan, Sabtu pagi (15/18/2018).

SBY mengaku selama ini ia mengenal masyarakat Riau adalah masyarakat yang akhlaknya terpuji dan santun terhadap tamu yang datang.
“10 tahun memimpin, saya mengenal karakter akhlak saudara kami di Riau yang saling menghormati dan menghargai apapun perbedaan politiknya, apa sekarang sudah berubah?” keluh SBY.
SBY pernah berpidato karena bangga dengan majunya demokrasi di Indonesia, namun kejadian ini membuatnya sangat sedih dan terpukul.
“Saya bukan capres, saya tidak berkompetisi dengan Jokowi. Saya berikhtiar berjuang dengan cara baik dan amanah sesuai dengan yang diatur konstitusi dan Undang-Undang, tapi ini yang kami dapatkan,” ulasnya.
Selanjutnya SBY bertindak memerintahkan sekretaris jenderal dan pengurus Partai Demokrat Riau dan Pekanbaru untuk mencabut semua bendera dan spanduk Partai Demokrat.
SBY mengaku lebih baik mengalah dengan menurunkan semua bendera dan spanduk ucapan selamat datang tersebut daripada dirobek.