Geosiar.com, Serdang Bedagai – Jenazah korban penembakan KKB, Jefri Simaremare (26) disambut dengan isak tangis dirumah duka di Dusun 1, Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sabtu (8/12/2018).
Jefri yang merupakan salah satu korban tewas akibat penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12/2018) lalu.
Berdasarkan pantauan di rumah duka, Sonti br Sirait (55) atau Ibu korban langsung menjerit histeris dan menangis saat mendengar suara ambulan. Tak hanya Sonti, masyarakat yang melayat kerumah duka juga turut sedih yang amat mendalam.
Sonti dalam tangisannya meminta agar peti jenazah dibuka supaya ia bisa melihat wajah anaknya untuk terakhir kali.
“Tolong pak buka petinya, aku mau melihat muka anakku walau sebentar,” harapnya.
Melihat kondisi jenazah yang sudah 6 hari dan mulai membusuk serta mengeluarkan aroma tidak sedap, akhirnya peti tersebut tidak di perbolehkan di buka, pinta Kapolres Sergai AKBP H Juliarman Eka Putra Pasaribu saat melayat kerumah duka.
“Maaf ya inang, bukan kami tidak mengizinkan dibuka, namun karena kondisi mayat sudah beberapa hari, maka peti mati tidak dapat kita buka,” kata Kapolres.
Tety Simare-mare, kakak kandung dari korban tidak menyangka adiknya tertimpa peristiwa ini hingga tewas ditembak KKB saat bekerja di Papua.
“Dia awalnya tinggal sama tulangnya di Papua, setelah kerja dia sering komunikasi dan mengirim uang untuk orangtuanya,” tutur Tety.
“Jepri masih lajang dan dia janji usia 30 tahun baru menikah,” tambahnya.

Sampai saat ini suasana di rumah duka masih di selimuti duka yang mendalam. Tak henti pula warga Sei Belutu berdatangan ke rumah duka dengan isak. (art)