Geosiar.com, Serdang bedagai – Dalam dua pekan terakhir, jumlah pasien penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kampung Keling, seberang rel lebih tepatnya di Dusun II, Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) meningkat. Warga berharap pemerintah daerah melakukan pengasapan atau fogging.
Pantaunan wartawan Geosiar.com di tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (27/11/2018) sekitar pukul 15.00 WIB, bahwa warga dalam minggu ini telah 2 orang terserang penyakit DBD, yaitu Melda br Sianiapar alias Mama Celcy (30) dan seorang pelajar SMA kelas II RA. Kartini Purnama Maria Nainggolan (15).
Kedua warga yang terkena BDB tersebut telah dirawat di RSUD Sultan Sulaiman, dan kini telah kembali ke rumah.
Berdasarkan data RSUD Sultan Sulaiman, kedua warga Dusun II, Desa Sei Rampah positif terjangkit penyakit DBD berdasarkan hasil cek darah di laboratorium.
Selain akibat pergantian musim, sanitasi lingkungan yang kurang sehat juga menjadi pemicu daya tubuh terlebih kepada anak-anak menjadi lebih rentan terserang penyakit.
Pardede (70) yang akrab disapa ‘opung’, warga tanah Jawa, Kabupaten Simalungun yang tinggal bersama 3 cucunya di Dusun II Desa Sei Rampah menuturkan kronologinya kepada watawan Geosiar.Com
“Cucuku (Purnama) seminggu yang lalu demam tinggi dan telah diobati oleh Bidan dan mantri, tiba-tiba hari sabtu kemarin (24/11/2018) sekitar pukul 18.00 WIB, demamnya turun drastis tetapi dadanya sesak (sakit).
Mengetahui dadanya sakit, si ‘Opung’ kemudian mengabari anaknya yang ada di Firdaus.
“Purnama tidak demam lagi tetapi dadanya sesak dan sakit, lalu anak ku mengarahkan agar di bawa ke RSUD Sultan Sulaiman supaya diperiksa dan dicek darahnya,” ujarnya.
“Pada hari Minggu (25/11/2018) sekitar jam 09.00 WIB, cucuku dibawa ke Rumah Sakit lalu di lakukan cek darah hasilnya positif DBD dan dinyatakan Trombositnya rendah. Kemudian cucuku mendapat penanganan medis di RSUD Sultan Sulaiman selam 3 hari,” sambung Opung.
Opung mengaku bersyukur, cucunya telah sehat dan dapat pulang kerumah. Namun begitu adiknya pulang (Purnama –red), kata Opung, kakaknya tiba-tiba demam dan dikhawatirkan terjangkit penyakit DBD. Namun kini sudah di obati oleh bidan.
Hal senada juga disampaikan warga sekitar, Opung Ibet, yang menceritakan awal mula korban DBD adalah seorang warga bernama ‘mama Celcy’.
“Semula yang kena penyakit DBD ini adalah mama Celcy dan sudah di rawat di RSUD Sultan Sulaiman dan sudah membaik,” kata Opung Ibet.
Lebih lanjut, Opung Ibet berharap kepada Pemerintah Sergai agar segera melakukan tindakan dengan melakukan pengasapan atau fogging di rumah-rumah warga, agar tidak bertambah lagi korban pengidab DBD. (art)