Geosiar.com, Tebingtinggi – Setelah 100 hari kerja minim prestasi, mahasiswa Kota Tebingtinggi yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Kota Tebingtinggi mempertanyakan kinerja Kejaksaan Kota Tebingtinggi di bawah kepemimpinan Muhammad Novel, SH, MH terkait persoalan pemberantasan korupsi di Kota Tebingtinggi.
Ditegaskan Malik Purba, mereka mempertanyakan kinerja Kejaksaan Negeri Kota Tebingtinggi dibawah kepemimpinan Novel.
“Lamban dan tidak serius dalam mengungkap praktik KKN di Kota Tebingtinggi. Selama beliau memipin kejaksaan negeri kota Tebingtinggi minim prestasi dalam hal ungkap praktik KKN di kota tercinta ini, bahkan kasus kasus lama terkesan terabaikan dan seperti dipeti-eskan,” ungkap Malik Purba, aktivis HIMMAH ini.
“Bila hal ini tidak direspon pihak kejaksaan kami bersama beberapa rekan organisasi pemuda dan mahasiswa kota Tebingtinggi yang fokus terhadap persoalan korupsi akan segera melaksanakan aksi unjuk rasa untuk mempertanyakan dan menyoroti masalah ini terkait kinerja kejaksaan negeri kota Tebingtinggi. Sehingga tidak terkesan ada pembiaran dan ketidakseriusan pihak kejaksaan dalam menyatakan perang terhadap KKN,” lanjutnya kepada Geosiar.com, Rabu (21/11/2018).
Hal senada juga disampaikan oleh G.Prayogi yang merupakan sekretaris Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Peduli Anti Korupsi di Kota Tebingtinggi. Ia mengatakan bahwa patut dan wajar generasi muda mempertanyakan kinerja kejaksaan kota Tebingtinggi dalam ungkap praktik KKN di Kota Tebingtinggi karena hingga saat ini minim prestasi.
“Seharusnya dalam mendukung program Nawacita Pemerintahan Bapak Joko Widodo dalam point pemberantasan Korupsi, penegak hukum harus serius dalam ungkap praktik KKN khususnya Kejaksaan Negeri Kota Tebing Tinggi,” tegas aktivis ini pula ditempat terpisah.(AS)