Geosiar.com, Bekasi – Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa pembunuhan satu keluarga di Bekasi dilatarbelakangi motif balas dendam. Kesimpulan tersebut dikatakan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku pembunuhan dan pengerucutan atas berbagai kemungkinan motif di balik kasus tersebut.
HS, tersangka pelaku pembunuhan itu diduga menyimpan dendam kepada korban.
“Motifnya HS sering dimarahi korban,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Diketahui HS adalah adik laki-laki dari Maya Ambarita (37), korban sekaligus istri dari Diperum Nainggolan (38).
Argo mengatakan sudah mengumpulkan beberapa barang bukti, seperti baju dan ponsel korban. Sementara linggis yang digunakan HS untuk menghabisi nyawa empat korban, masih belum ditemukan.
“Sampai sekarang belum ditemukan karena dibuang ke Kalimalang. Kemarin suasana hujan, deras airnya sehingga kita tunda pencarian,”
Tim Polda Metro Jaya pun meringkus HS saat akan mendaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, pada Kamis (15/11/2018) atau dua hari setelah HS melakukan aksinya. Dia sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“HS tadi malam sudah kami lakukan penahanan. Jadi yang bersangkutan sudah ditetapkan tersangka dan penahanan sampai sekarang,” Argo menjelaskan.
Pembunuhan terhadap satu keluarga di Bekasi ini terjadi di kawasan Jatirahayu, Pondok Melati, pada Selasa (13/11/2018) dini hari.
Korban yang meninggal dunia yakni Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), Arya Nainggolan (7), merupakan satu keluarga.
Insiden ini diketahui pertama kali oleh seorang saksi tetangga korban, setelah merasakan kejanggalan di rumah korban.
Pada kasus ini dua mobil milik korban sempat hilang, namun telah berhasil ditemukan.