Geosiar.com, Brazzaville – Dilaporkan lebih dari 200 orang telah tewas akibat wabah Ebola terbaru yang melanda Republik Demokratik Kongo. Jumlah korban akibat wabah Ebola ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah negara itu.
BBC melaporkan, sekitar setengah dari total korban yang tewas berasal dari Beni, sebuah kota berpenduduk 800 ribu orang yang terletak di wilayah Kivu utara. Berdasarkan informasi perkembangan terakhir dari kementerian kesehatan, 291 kasus Ebola telah dikonfirmasi dan tercatat menewaskan 201 korban jiwa.
Menteri Kesehatan Oly Ilunga Kalenga mengatakan, sejauh ini program vaksinasi telah diberikan kepada sekira 25.000 orang, namun aktivitas dari pemberontak bersenjata di wilayah itu yang terus mengganggu tim medis membuat proses vaksinasi terganggu. Pada September, vaksinasi di Beni dihentikan setelah kelompok pemberontak melancarkan serangan yang berlangsung selama beberapa jam.
Dia menyampaikan, tim medis menghadapi “ancaman, serangan fisik, penghancuran peralatan dan penculikan”.
“Dua rekan kami di Unit Medis Respon Cepat bahkan kehilangan nyawa dalam serangan,” tambahnya sebagaimana dilansir BBC, Minggu (11/11/2018).
Pasukan Penjaga perdamaian PBB di negara itu telah meminta kelompok-kelompok bersenjata untuk tidak menghalangi para pekerja medis yang memerangi wabah Ebola.
Wabah Ebola sudah beberapa kali melanda Kongo yang dilanda oleh perang sipil dan kekacauan politik dalam beberapa dekade terakhir. Wabah kali ini adalah yang ke-10 sejak pertama kali terjadi pada 1976.