Geosiar.com, Jakarta – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir, yang menyebut permintaan maaf Prabowo dalam beberapa hal patut dipertanyakan. Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono menanggapi pernyataan tersebut.
Ferry menyebut, justru Jokowi yang telah berbohong berkali-kali namun tidak meminta maaf kepada masyarakat soal janji kampanyenya.
“Yang parah itu kalau bohong berkali-kali, tapi diam saja,” kata Ferry dilansir dari Kumparan, Jumat (9/11/2018).
Ferry mengungkapkan, seharusnya Erick Thohir sebagai Ketua Timses Jokowi harus introspeksi diri. Ferry pun merinci kebohongan yang pernah dilakukan Jokowi tersebut.
“Pak Joko Widodo beberapa kali dalam pernyataannya soal (mobil) esmeka, pertumbuhan ekonomi meroket, soal guru honorer, enggak pernah merasa punya tanggung jawab terhadap omongannya,” ungkap Ferry.
Ferry meluruskan beberapa permintaan maaf yang dilakukan Prabowo. Pada kasus Ratna Sarumpaet lalu, Prabowo meminta maaf karena Ratna ternyata berbohong, selanjutnya dalam kasus ‘Tampang Boyolali’, Prabowo juga meminta maaf karena konteksnya bersenda gurau.
Ferry menjelaskan bahwa Prabowo meminta maaf dengan berbesar hati. Ferry meminta Erick seharusnya mempermasalahkan ucapan Bupati Boyolali yang dinilai tidak etis.
“Erick Thohir malah anggap itu masalah, bukannya menanggapi pernyataan Bupati Boyolali yang omong kebon binatang. Ini yang salah dibenarkan yang benar disalahkan. Erick Tohir mulai ketularan gagal paham,” pungkas Ferry.
Sebelumnya Erick Thohir mengatakan permintaan maaf dari seseorang merupakan hal yang lumrah. Namun ia menyoroti seringnya Prabowo meminta maaf kepada publik. Pernyataan tersebut diungkapkan Erick pada acara Anugerah Syariah Republika di Hotel JW Mariot Kuningan,
“Kalau seorang pemimpin melakukan sesuatu minta maaf itu hal yang lumrah. Tapi kalau berkali-kali, harus dipertanyakan,” ucap Erick.