Geosiar.com, Medan – The United Team Of Art (TUTA) yang memproduseri Film “A Man Called Ahok” bekerja sama dengan Forum Kebhinekaan Sumatera Utara (Sumut) memberi bantuan berupa makan dan minuman kepada dua Panti Asuhan di Medan yaitu Panti Asuhan Yayasan/Amal Sosial Al Washliyah dan Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota, pada Jumat (26/10/2018).
Dalam kesempatan itu, Produser film A Man Called Ahok Emir Hakim mengatakan bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian The United Team Of Art dan Forum Kebhinekaan Sumut terhadap sesama, terutama anak-anak di panti Asuhan.
“Ini adalah bentuk syukur kami (The United Team Of Art) dan Forum Kebhinekaan Sumut untuk saling berbagi kasih kepada sesama. Kami menyerahkan bantuan berupa makanan dan minuman kepada Panti Asuhan Al Washliyah dan juga Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota,” kata Emir saat diwawancari tim Geosiar.com, Sabtu (27/10/2018).
Emir berharap bantuan yang diberikan dapat menjadi berkah untuk sesama. Bantuan disalurkan langsung kepada 128 anak yang tergabung di Panti Asuhan Al Washliyah dan Panti Asuhan Sukacita Anak Mahkota, dari TK hingga SMA.
Sementara itu, perwakilan dari Forum Kebhinekaan Sumut Elyse Pasaribu menyampaikan aksi sosial seperti ini merupakan hal yang patut dicontoh.
“Aksi sosial seperti ini bagus dan patut dicontoh. Karena alih-alih melakukan event besar yang ‘wah’ dan hanya menyenangkan sebagian orang, mereka masih ingat untuk berbagi kepada saudara-saudara yang kurang beruntung,” jelas Elsye.
“Forum Kebhinekaan Sumut sendiri selalu mendukung segala bentuk kegiatan sosial yang dapat meringankan beban sesama. Forum Kebhinekaan Sumut sudah berdiri selama 2 tahun dengan visi misi menjaga keutuhan NKRI dan Bhinneka Tungga Ika, yang menjadi semboyan rakyat Indonesia,” sambungnya.
Lebih lanjut, Emir juga meminta doa dan dukungan warga Medan atas pemutaran film A Man Called Ahok yang akan ditayangkan tanggal 8 November 2018 mendatang di seluruh bisokop di Indonesia.
“Kami minta doa dan support untuk film A Man Called Ahok yang akan tayang 8 November 2018 di bioskop-bioskop tanah air. Tidak lupa nanti kami juga akan mengadakan roadshow saat pemutaran film A Man Called Ahok di Medan,” ujar Emir.
Ketika ditanya apakah film ini terkait dengan perjalanan karir Ahok di dunia politik, Emir menjawab bahwa film A Man Called Ahok merupakan film yang mengemukakan hubungan antara orangtua dan anak.
“Film ini bukan tentang politik, ya. Sisi yang lebih ditonjolkan pada film ini adalah hubungan antara orangtua dan anak. Bagaimana si anak bisa menjadi pribadi yang jujur, bersih, suka menolong dan tegas. Dalam cerita ini adalah Ahok dan ayahnya Kim Nam,” jelas Emir.
“Ahok adalah sosok menarik untuk diangkat, ceritanya sangat menginspirasi untuk generasi berikutnya,” sambungnya.
Diketahui, A Man Called Ahok merupakan film yang diadaptasi dari buku karya Rudi Valinka dengan judul sama. Film ini digarap oleh sutradara Putrama Tuta. Selain Daniel Mananta, film ini juga turut diramaikan oleh Donny Damara, Dony Alamsyah, Sita Nursanti, dan Eriska Rein. (yl)