Timses Jokowi Sebut Indonesialeaks Bagian Drama Ratna Sarumpaet

by

Geosiar.com, Jakarta – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi dan Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menyampaikan temuan Indonesialeaks soal dugaan aliran dana korupsi ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian bukanlah sebuah kebetulan.

“Sebagai bagian dari drama Ratna Sarumpaet itu, apapun yang namanya leaks-leaks itu, harus diuji di mata hukum,” kata Hasto di kediaman Ma’ruf Amin, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Hasto mengatakan, Leaks-leaks yang lain juga bisa dibuat. Hal yang terpenting, kata dia, Presiden Jokowi telah berkomitmen agar seluruh pejabat negara bersih dari korupsi.

Hasto mengingatkan Jokowi pernah mengirimkan daftar calon menteri kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk dicek rekam jejaknya.

“Meskipun ada juga yang menyalahgunakan kepercayaan dari Pak Jokowi,” ujarnya.

Hasto mengingatkan Jokowi pernah mengirimkan daftar calon menteri kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk dicek rekam jejaknya.

“Meskipun ada juga yang menyalahgunakan kepercayaan dari Pak Jokowi,” sambung Hasto.

Diketahui sebelumnya, Indonesialeaks, platform investigasi yang terdiri dari beberapa media independen di Indonesia mengungkap dugaan perusakan alat bukti penyidikan kasus suap Basuki Hariman dan anak buahnya, Ng Fenny, kepada hakim konstitusi Patrialis Akbar.

Penyobekan diduga dilakukan dua mantan penyidik KPK asal Polri dengan merobek 15 halaman buku bank yang memuat catatan aliran dana dari perusahaan Hariman.

Halaman-halaman yang dirobek itu memuat catatan aliran duit ke sejumlah pejabat kepolisian. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian yang saat itu masih Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jaya, diduga paling banyak menerima aliran dana.

Indonesialeaks memuat adanya informasi mengenai keberadaan rekaman CCTV yang memperlihatkan kedua eks penyidik KPK itu merobek lembaran di buku merah itu dalam laporan investigasinya. Walau demikian, ketua KPK, Agus Rahardjo, berujar pengawas internal KPK telah memeriksa rekaman cctv itu dan tak menemukan adanya perobekan seperti yang diungkap Indonesialeaks.

Pengawas internal KPK, kata Agus, sudah memeriksa kamera yang memang merekam.

“Tapi tidak ada rekaman penyobekan, tidak terlihat di kamera itu,” kata Agus di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Kamis(11/10/2018). (yl)