Tim Kampanye Jokowi Sebut Kubu Prabowo Gunakan Strategi Politik Mirip Trump

by

Geosiar.com, Jakarta – Tim sukses pasangan calon presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kubu Prabowo Subianto menggunakan propaganda politik seperti yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump saat memenangkan pemilihan presiden di Amerika Serikat pada 2016. Propaganda yang dimaksud adalah menggunakan teknik kampanye bernama Firehose of Falsehoods, dengan memanfaatkan kebohongan sebagai alat politik.

Budiman Sudjatmiko selaku Influencer Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, menyampaikan kebohongan yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet adalah sesuatu yang sudah bisa diprediksi. Bahkan, kata Budiman, pada pilkada 2017, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok harus ditahan karena kasus Al-Maidah ayat 31.

“Potongan pidato Ahok ternyata bisa dipakai untuk memobilisasi dukungan maupun sikap antikelompok tertentu dan itu adalah kerja Cambridge Analytica,” ujar Budiman di Posko Cemara, Jakarta pada Jumat, (5/10/2018).

Budiman menilai, kasus pengakuan kebohongan Ratna Sarumpaet ini bukanlah sesuatu kekeliruan, tapi kehebohan yang sengaja diciptakan.

“Saya tidak percaya Ratna Sarumpaet adalah pelaku tunggal dan Prabowo adalah korban,” kata Budiman.

Cambridge Analytica adalah lembaga survei yang menggunakan big data atau ‘data besar’ dalam analisisnya. sudah menganalisis jutaan poin data.

Salah satu strategi yang digunakan adalah bagaimana mengidentifikasi pemilih yang dapat dibujuk (persuadable voters) dan isu-isu yang dipedulikan para pemilih. Cambridge Analytica kemudian mengirimkan ‘pesan-pesan’ yang berdampak pada sikap atau pilihan politik masyarakat.

“Penggunaan strategi ini terbukti efektif menghasilkan kemenangan dalam kontestasi politik di berbagai tempat di dunia. Namun juga pasti akan menyertakan kerusakan sosial dan politik yang sulit untuk diperbaiki kembali. Kita tahu, pemilu AS adalah yang paling rasis,” kata Budiman.

Untuk itu, ujar Budiman, strategi propaganda seperti ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus berkembang di Indonesia dan harus segera ditindak. (yl)