Geosiar.com, Jakarta – Drama penganiayaan yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu menuai keuntungan bagi calon presiden nomor urut 2, Prabowo-Sandi. Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Letak keuntungan ini, menurut Fahri, Prabowo yang sempat percaya membela mengakui kesalahan dan meminta maaf karena telah menyebarkan kebohongan Ratna Sarumpaet.
“Saya kira, orang-orang akan melihat bahwa Pak Prabowo profesional. Dan itu menurut saya positif. Jadi orang jangan salah. Makanya kalau dipolitisir, ini panggung bagi Pak Prabowo juga,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10).
Fahri mengatakan Prabowo hanya marah saat pendukungnya babak belur seperti dianiaya. Sehingga, dinilai wajar jika Mantan Danjen Kopassus itu terbawa emosi dan mengumumkan ke publik terkait dugaan penganiayaan itu.
“Kemudian Pak Prabowo yang kelihatan kebesaran jiwanya menanggapi ini secara baik. Dan dia tentu marah karena tadi itu juga ada peristiwa-peristiwa yang terjadi kepada pendukung dia juga gitu. Akhirnya dia marah tentang itu,” ungkapnya.
“Begitu Bu Ratna mengaku berbohong, Pak Prabowo datang lagi dan mengatakan ini tanggung jawab saya,” tambahnya.
Sebelumnya, Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui dirinya membuat kebohongan soal penganiayaan oleh orang tak dikenal di Bandung.
Dia meminta maaf kepada Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang telah menemui dan membelanya. Setelah menyadari kebohongan soal penganiayaan itu salah, Ratna menyesal.
Ratna mengungkapkan, wajah lebamnya itu bukan karena dianiaya. Tetapi akibat operasi sedot lemak yang dilakukan di bagian pipi kiri. Operasi itu dilakukan di RS Bina Estetika Jakarta tanggal 21 September lalu.
“Saya memohon maaf kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin tulus membela kebohongan yang saya buat,” kata Ratna. (Ut)