Tingkatkan Ekspor, Kementan Alokasikan Rp5,5 Trilliun Bibit Unggul untuk Petani

by

Geosiar.com, Bandung – Dana sebesar Rp5,5 triliun dialokasikan pemerintah untuk pengadaan benih dan bibit dalam APBN 2018. Jumlah ini meningkat dari Rp2,4 triliun pada tahun 2017. Anggaran ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan bibit petani di seluruh Indonesia dan untuk kebutuhan ekspor.

Sebagian besar benih yang diproduksi, dikatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, telah didistribusikan kepada masyarakat tani hortikultura lewat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balitbangtan serta melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

Diketahui, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) telah membagikan 1 juta batang benih jeruk kepada petani dan Balai Penelitian Buah Tropika (Balitbu) telah membagikan 140.000 batang benih buah tropika di Sumatera Barat.

“Pada tahun 2018 direncanakan akan diekspor sebanyak 900 ton benih hortikultura dari 18 komoditas yang sebagian sudah direalisasikan,” kata Amran dalam rangkaian acara Spekta Horti 2018 yang berlangsung selama 20-23 September 2018 di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang, Bandung Barat.

Tak hanya itu, Amran juga mendorong setiap inovasi teknologi dan kelembagaan untuk mencapai target pembangunan hortikultura. Pada acara itu berbagai inovasi teknologi telah dihasilkan oleh Balitbangtan, khususnya pada teknologi hortikultura dipamerkan .

Kementerian Pertanian juga berupaya mendorong ekspor produk pertanian untuk mendorong devisa negara dan meningkatkan penghasilan petani, khususnya produk unggul seperti sayuran, buah, dan tanaman hias.

“Ekspor produk pertanian, terutama hasil petani hortikultura terus meningkat. Ini menjadi bukti bahwa petani kita produktif, punya daya saing, dan bisa menghasilkan devisa untuk negara. Kementerian Pertanian terus mendorong tren positif ini dengan berbagai program termasuk dengan menyediakan benih unggul,” jelas Amran.

Di samping itu, Bupati Serang, Tatu Chasana, mengatakan bahwa bahwa petani sedang bersemangat untuk mengembangkan perkebunan.

“Di daerah kami tanaman yang dikembangkan terutama ada kakao, kopi, dan cengkeh. Pemda siap mendukung program Kementerian ini untuk sektor pertanian dan perkebunan ini, termasuk menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran,” ujarnya.

Dala acara yang bertajuk “Inovasi Teknologi Perbenihan Mendukung Kebangkitan Rempah Indonesia” tersebut, hadir Anggota Komisi IV DPR RI Fadholi, Bupati Bandung, Bupati Serang, Wakil Walikota Pagaralam, Wakil Walikota Sukabumi, dan Asisten Daerah Kabupaten Sukabumi. Kementan juga menghadirkan 1.000 peserta yang terdiri dari petani, pelaku usaha perkebunan, industri, siswa, dan mahasiswa dari berbagai daerah untuk mengikuti bimbingan teknis inovasi teknologi perkebunan, dan pengenalan varietas unggulan hasil inovasi. (yl)