Gagal Bunuh Diri, Gadis Ini Jalani Operasi Transplantasi Wajah

by

Geosiar.com, Lifestyle – Sakit hati mampu membuat seseorang bertindak nekat. Seorang perempuan yang berasal dari Amerika Serikat mencoba bunuh diri saat usianya masih 18 tahun. Hal itu dilakukannya setelah ia mendapati kekasihnya berkirim pesan dengan perempuan lain.

Aksi perempuan itu tidak berhasil namun menyebabkan kondisi tubuhnya menjadi parah. Perempuan bernama Katie Stubblefield tersebut mengalami masalah pencernaan dan kerusakan di bagian wajahnya. Dia harus kehilangan dahi, hidung, sinus, dan mulut kecuali sudut bibirnya. Selain itu, banyak tulang yang membentuk rahang dan bagian depan wajahnya rusak. Matanya juga miring dan rusak parah.

Operasi transplantasi wajah itu berlangsung selama 31 jam di Klinik Cleveland, Ohio pada bulan Mei lalu. Ini adalah transplantasi wajah ketiga klinik tersebut dan ke-40 di dunia. Sebelum transplantasi, ahli bedah menggunakan pencetakan 3D untuk membantu merekonstruksi sekira 90% rahang bawah Katie dengan struktur rahang kakaknya sebagai template. Transplantasi melibatkan 11 ahli bedah yang bertujuan untuk mengembalikan wajah dan fungsinya seperti mengunyah, bernapas, dan menelan.

“Saya tidak pernah berpikir untuk melakukan itu sebelumnya. Saya merasa sangat bersalah karena telah menempatkan keluarga saya melalui rasa sakit seperti ini,” ungkap Katie.

Melihat kerusakan wajah tersebut, seorang ahli bedah menyarankan keluarga Katie untuk mempertimbangkan transplantasi wajah.

“Saya tidak tahu apa transplantasi wajah itu. Ketika orangtua saya membantu menjelaskan semuanya kepada saya, saya sangat bersemangat untuk mendapatkan wajah dan fungsinya kembali,” ujar Katie.

Akhirnya perempuan yang kini berusia 21 tahun itu mendapatkan donor dari seorang perempuan bernama Andrea Schneider usai menunggu kurang lebih selama setahun. Perempuan pendonor itu baru saja meninggal dunia di usia 31 tahun. Nenek Andrealah yang memutuskan agar wajah cucunya digunakan sebagai donor.

“Saya sekarang bisa menyentuh wajah saya dan rasanya luar biasa. Saya benar-benar beruntung,” kata Katie.

Biaya operasi transplantasi wajah sendiri ditanggung oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui Institut Pengobatan Regeneratif Angkatan Bersenjata. Saat ini Katie tengah menjalani proses pemulihan.

Walaupun masih kesulitan untuk berbicara dengan jelas, Katie berencana menghadiri kuliah online segera mungkin untuk mengejar karier. Dirinya memiliki keinginan untuk bekerja di bidang konseling dan berbicara mengenai motivasi, khususnya untuk meningkatkan kesadaran tentang bunuh diri dan upaya pencegahannya.

“Banyak orang telah membantu saya. Sekarang saya ingin membantu orang lain,” ungkapnya. (yl)