Jakarta, Geosiar.com – Pidato Jokowi menuai kontrofesi terkait tantangan untuk diajak berantam. Hal ini pun membuat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritisi hal tersebut.
Dia mengatakan Presiden Jokowi harus belajar berpidato lagi terkait arahan ke relawan agar berani jika diajak berantem.
Hal tersebut memicu Relawan Jokowi dan Seknas Jokowi geram kepada Fahri. Mereka menuding Fahri tengah setres.
“Saya sarankan segera ke psikiater. Kan aneh ada orang yang hidupnya hanya untuk mencela, menghina, dan mengejek pemimpin bangsa,” ungkap Ketua Umum Seknas Jokowi, M Yamin, Senin (6/8/2018).
M Yamin memprediksikan alasan Fahri mengapa kerap mengejek Jokowi. Dia juga menilai dari semua berbagai serangannya kepada Jokowi, tidak pernah ditanggapi.
“Fahri makin kalap dan stres. Dia pikir semakin mengejek dia akan hebat dan selevel dengan Presiden. Padahal dia itu politisi hanya sok pintar aja,” ucapnya.
Dia pun menuturkan ketidakobejktifan Fahri dalam mengkritik Jokowi. Atas sikap tersebut banyak masyarakat menjadi tidak suka.
“Kita doakan Fahri kembali ke jalan yang benar. Jangan hidupnya terus-menerus dipenuhi kebencian,” sebut Yamin.
Sebelumnya, Fahri mengomentari soal arahan Jokowi ke relawan agar berani jika diajak berantem. Dia menyarankan Jokowi belajar berpidato.
“Pak Jokowi harus mulai pidato sebagai negarawan yang membuat kita semua terpukau. Kegagalan narasi pemerintahan ini dari awal itulah yang merusak bangsa Indonesia,” kata Fahri, Senin (6/8).
Fahri menyebut Jokowi tidak pernah menyampaikan pidato yang menarasikan persatuan. Ia mengatakan pidato Jokowi kerap mengandung pesan adu domba.
“Pidatonya dari awal ngadu domba rakyatnya sendiri. Pisahkan agama dengan politik, saya Pancasila, kamu bukan. Sampai begitu,” tuturnya. (Ut)