Geosiar.com, Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Sumatera Utara, Drs Hendrik Halomoan Sitompul, MM menghadiri acara Dies Natalis ISKA ke-60 yang digelar di Gedung Yustinus lantai 15, Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/5/2018).
Hendrik Sitompul, yang juga anggota DPRD kota Medan Fraksi Partai Demokrat itu menjelaskan bahwa ISKA selalu mengedepankan komitmen kebangsaan, cinta kasih, keadilan, membangun Indonesia dengan semangat kebersamaan, kegotong-royongan. Hal itu diyakini guna mewujudkan solidaritas tanpa sekat, tanpa terpecah belah oleh politik identitas dan ujaran kebencian.
“ISKA hadir sebagai garda terdepan dalam membawa cinta kasih, kebenaran dan keadilan bagi sesama, dan menjadi wajah gereja Katolik yang berjuang bagi masyarakat. Semangat persatuan dan kebhinekaan adalah keniscayaan yang harus terus-menerus kita jaga, rawat dan dipertahankan sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat,” tegasnya saat diwawancarai tim Geosiar.com.
Pria Alumni PPRA 52 Lemhannas RI itu juga menegaskan bahwa negara ini dibangun berdasarkan falsafat Pancasila. Salah satu poin dari falsafat Pancasila, kata dia adalah melihat perbedaan dengan mengedepankan semangat inklusif.
“Semangat kebangsaan dan kebhinekaan inilah yang harus terus dipupuk, misalnya kita harus selalu menghargai dan menghormati perbedaan dengan semangat inklusif tidak perlu merasa ada yang mayoritas ataupun minoritas. Pancasila sebagai falsafatnya,” ujar Hendrik Sitompul.
Lebih lanjut, dua tokoh nasional yakni Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan ikut ambil bagian dalam orasi yang dihadiri 300 lebih tamu tersebut.
Menteri Jonan telah membuat testimoni tentang Dies Natalis ISKA. Dalam testimoni itu, dia menegaskan bahwa ISKA yang telah berdiri 60 tahun sejatinya telah ikut mewarnai perjalanan kebangsaan Indonesia.
“Usia 60 tahun menjadi momentum organisasi cendekiawan ini untuk bercermin kembali apa saja karya nyata yang sudah dilakukannya bagi gereja, bangsa dan negara,” kata Jonan.
Moeldoko juga memastikan kehadirannya kepada pimpinan Presidium Pusat ISKA yang menemuinya di Kantor Staf Presiden, Bina Graha pada pekan lalu.
Memimpin KSP sejak Januari 2018, Moeldoko dikenal memiliki integritas dan komitmen tinggi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi tema Dies Natalis ISKA ke-60.
Berdiri pada 22 Mei 1958, nama ISKA baru mulai digunakan setelah Munas di Bandungan, Jawa Tengah pada tahun 1964. Sejak itulah ISKA menjadi ormas Katolik yang bersifat nasional serta berbentuk federasi. Salah satu tujuannya: mengawal Pancasila dari aksi-aksi distegrasi bangsa.
Kepengurusan ISKA dimulai dari Loo Siang Hien (1958-1960). Sejak itu ketua ISKA silih berganti, dari C. Sindhunatha (1960-1961), Que Sian Koen (1961- 1963), Jakob Oetama (1963-1985), J. Riberu (1985-1991), Djoko Wiyono (1991-1997), Charles Mangun (1997-2000), A. Sandiwan Suharto (2000-2003), Paulus Harli (2003-2009), Muliawan Margadana (2010-2017) dan V. Hargo Mandirahardjo (2017-2021).
Perayaan 60 tahun ISKA dimulai dengan Misa Syukur Konselebrasi yang dipimpin oleh Mgr. Paulinus Yan Olla, Uskup Tanjung Selor Kalimantan Utara didampingi Romo Antonius Widyarsono SJ, Romo Antonius Haryanto Pr dan Romo Siswantoko. (yl)