Sittwe-GeoSiar.com, Rumah seorang pejabat tinggi Myanmar, sekretaris pemerintahan negara bagian yang terletak di ibu kota negara bagian Rakhine, Myanmar menjadi target ledakan pada Sabtu (24/2/2018) pagi.
Sementara itu, peledakan serupa lainnya meledak di depan sebuah kantor di kota dan di jalan menuju pantai sekitar pukul 04.00 dini hari.
Teror bom jarag terjadi di ibu kota negara bagian maupun di Myanmar.
“Tiga buah bom meledak dan tiga lainnya ditemukan sebelum meledak. Seorang petugas polisi terluka namun tidak serius,” kata pejabat senior Myanmar yang tak ingin disebut namanya, kepada AFP.
Belum ada laporan terkait kerugian yang ditimbulkan ketiga ledakan bom tersebut.
“Polisi sudah menutup jalan tempat terjadinya ledakan,” kata salah seorang warga lokal, Zaw Zaw saat dihubungi AFP.
Ibu kota Sittwe pernah menjadi rumah bagi kaum etnis Rohingya yang cukup besar.
Namun, mereka terpaksa meninggalkan kediaman mereka akibat tragedi kekerasan komunal yang terjadi pada 2012 silam.
Saat ini, komunitas muslim Rohingya di kota itu jauh berkurang, sementara lebih dari 100.000 lainnya tinggal di kamp pemindahan kumuh di luar ibu kota.
Tiga ledakan bom tersebut menjadi kekerasan terbaru yang menimpa Rakhine.
Sementara bulan lalu, sempat terjadi konflik yang menyebabkan tujuh orang tewas dan belasan lainnya luka-luka, saat polisi melepaskan tembakan ke arah kerumunan etnis Rakhine yang mencoba merebut kantor pemerintahan di kota Mrauk U.
Kekerasan tersebut mendorong sebuah kelompok etnis di Rakhine yang berjanji akan melakukan pembalasan atas kematian ketujuh orang dalam aksi protes tersebut.
Dua pekan kemudian, petugas administrasi kota ditemukan di pinggir jalan dengan kondisi tak bernyawa.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki ketiga lokasi peledakan bom dan ada korban jiwa dalam teror tersebut.(Kps/r1)