Pekanbaru-Geosiar.com, TNI AU terpaksa menurunkan pesawat asing secara paksa yang melintas tanpa izin di wilayah Indonesia. Ketika dikonfirmasi lewat darat, pesawat asing itu tidak memberikan jawaban.
Demikian bagian dari simulasi yang digelar TNI AU untuk menguji kemampuan dan persiapan dalam menjaga wilayah pertahanan udara. Simulasi ini dilaksanakan di Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) di Pekanbaru.
Simulasi penurunan pesawat asing ‘force dwon’ ini dilaksanakan, Rabu (21/2/2018) di bawah Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III Wilayah Sumatera. “Simulasi ini melibatkan 886 prajurit sejak hari ini dan dua hari ke depan,” kata Asisten Operasi Komando Hanudnas, Kol Pnb Yosta Riza kepada wartawan.
Yosta menjelaskan, dalam latihan ini melibatkan Lanud Soewondo Medan, Den Rudal 004 Dumai, TNI AL yang armadanya memiliki pertahanan udara dan Lanud Rsn Pekanbaru.
“Simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan dan kemampuan unsur-unsur yang bernaung di Kosek Hanudnas III. Melalui simulasi gabungan ini untuk mengetahui kemampuan antar unsur militer,” katanya.
Dalam simulai itu, digambarkan sebuah pesawat sipil jenis Fokker tertangkap radar memasuki wilayah NKRI tanpa izin. Pesawat asing itu tak memberikan jawaban ketika dikonfirmasi lewat darat. Akibatnya, Lanud Rsn langsung melakukan tindakan dengan menerbangkan pesawat tempurnya, F16 dan Hawk 100/200. Dengan waktu sekitar 5 menit pesawat F16 sudah berada di udara.
Pesawat TNI AU kemudian melakukan komunikasi dengan pesawat asing yang membawa penumpang tersebut. Namun sayang usaha tersebut tidak ditanggapi pesawat asing itu. Akibatnya, pesawat tempur ini memaksa turun pesawat asing tersebut di Lanud Rsn.
Beberapa unsur tim lainnya, seperti Paskhas, POM AU dan penjinak bom dipersiapkan sebelum pesawat asing tersebut mendarat. Tiga awak pesawat asing begitu mendarat langsung ditangkap.
“Simulasi ini dalam upaya menjaga wilayah udara NKRI. TNI tidak akan sungkan menghancurkan pesawat asing di udara,” tutup Yosta. (Dtk/R2)