Curi Jempol Patung Prajurit Terakota, Pria ini Terancam Denda 4,5 Juta Dolar AS

by

Amerika-GeoSiar.com, China menuntut hukuman berat bagi seorang pria yang diduga mencuri ibu jari patung prajurit Terakota yang dipamerkan di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Patung tentara berusia 2.000 tahun itu ditaksir bernilai 4,5 juta dolar AS dan merupakan satu dari 10 pinjaman ke Institut Franklin di Philadelphia.

Tentara Terakota adalah salah satu temuan arkeologi China yang paling penting.

Direktur Pusat Promosi Warisan Budaya Shaanxi, yang merupakan organisasi yang dikelola pemerintah yang meminjamkan patung-patung itu keluar, Wu Haiyun mengecam keras Institut Franklin karena dinilai ceroboh dalam menjaga patung-patung tersebut.

“Kami meminta agar Amerika Serikat menghukum pelaku dengan berat. Kami telah mengajukan protes serius terhadap mereka,” kata Wu Haiyun.

Wu mengatakan akan mengirim dua ahli ke Amerika Serikat untuk menilai kerusakan dan memperbaiki patung tersebut dengan jempol yang dipulihkan.

Tak hanya memperbaiki, pihak Wu juga berencana menuntut ganti rugi atas rusaknya bagian jempol patung bersejarah yang dipercaya akan melindungi kaisar Cina Qin Shi Huang di alam baka.

Kaisar Cina Qin Shi Huang telah membangun patung-patung tersebut pada tahun 210 SM sebelum meninggal dunia untuk selamanya.

10 patung yang saat ini dipajang di Institut Franklin adalah bagian dari tentara yang terdiri dari 8.000 prajurit yang dibuat dari tanah liat yang membentuk Angkatan Darat Terakota.

Patung-patung tersebut ditemukan di provinsi Xi’an di China pada tahun 1974 oleh sekelompok petani Tionghoa.

Saat dipamerkan, salah satu ibu jari patung tersebut dicuri oleh seorang pria bernama Michael Rohana.

Pria itu segera diamankan dan dikenai pencurian dan penyembunyian sebuah karya seni besar, dan kemudian dibebaskan dengan jaminan.

Menurut dokumen pengadilan, Rohana yang berusia 24 tahun menghadiri pesta Ugly Sweater di Institut Franklin pada Kamis (21/12/2018) lalu.

Saat itu pria tersebut memasuki pameran Terracotta Warriors, yang kemudian ditutup.

BBC mengabarkan pria tersebut mencuri salah satu dari jari patung tersebut dan segera mengantonginya ke dalam saku celananya. Sementara untuk pencahayaan di ruangan gelap ketia aksi pencurian jahil dilakukan, pelaku hanya menggunakan bantuan pencahayaan dari ponsel.

Staf museum melihat jempol yang hilang pada tanggal 8 Januari dan FBI kemudian melacaknya dan menemukan Rohana.

Pelaku pencurian akhirnya ditemukan dan diinterogasi oleh FBI. Setelah itu, pria terungkap bahwa ia menyembunyikan potongan jari jempol patung tersebut di laci meja belajarnya.

Pihak kepolisian FBI tengah menangani kasus pencurian akibat ulah iseng yang membuahkan malapetaka bagi pria muda si pencuri tersebut. (rml/r1)