CIPS : Pers Wajib Lakukan Verifikasi dan Cover Both Side

by

Jakarta-GeoSiar.com, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Anthea Haryoko mengungkapkan tantangan pers Tanah Air yang semakin kompleks dan beragam di era glbalisasi, pada Kamis (8/2/2018).

Tantangan yang dihadapi pers menurut Anthea salah satunya dengan beredarnya informasi hoax yang tidak jelas kebenarannya.

Mirisnya, sebagian besar masyarakat Indonesia percaya dengan berita hoax dan mudah terprovokasi olehnya.

Hal ini tentu merupakan ancaman terbesar dalam memelihara persatuan bangsa.

“Peringatan Hari Pers Nasional yang jatuh setiap 9 Februari hendaknya dijadikan momentum untuk terus meningkatkan kinerja pers nasional. Untuk memaksimalkan fungsinya sebagai sumber informasi terpercaya, pers harus mampu menjadi garda terdepan untuk menangkal berita semacam ini,” jelas Anthea Haryoko.

Pers, menurut Anthea berperan sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, kontribusi pers dalam mengurangi penyebaran berita hoax wajib diterapkan sedini mungkin.

Pers wajib melakukan verifikasi dan cover both side sebelum menyebar luaskan sebuah berita kepada masyarakat. Meskipun proses penulisan berita seperti ini terkesan membutuhkan waktu yang lama, namun merupakan langkah yang efektif untuk mengangkal berita bohong.

Selain itu, CIPS memberikan dukungan berupa program sertifikasi wartawan guna meningkatkan kualitas tulisan yang dikonsumsi khalayak luas.

Program tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas wartawan dalam menjalankan tugasnya dalam dunia jurnalis.

Peningkatan kapasitas wartawan akan bermaanfaat bagi penulisan berita dan ragam sudut pandang di dalamnya.

Selain memberikan pembekalan bagi para wartawan, masyarakat sebagai pihak yang mengonsumsi media wajib diedukasi melalui literasi media guna menyeimbangkan peran keduanya untuk menangkal hoax.

“Program sertifikasi wartawan dan juga verifikasi mendalam dapat menjadi cara untuk menangkal berita hoax. Pers juga dapat mengedukasi masyarakat terkait isu-isu yang berkembang dan membuat masyarakat semakin pintar dalam mencerna sebuah berita,” pungkasnya. (rml/r1)