Masuki Hari Ketiga, Pencarian Korban Longsor di Bogor Berlanjut

by

Bogor-Geosiar.com, Memasuki hari ketiga, evakuasi terhadap korban longsor di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat kembali dilanjutkan, Rabu, (7/2/2018). Pencarian korban longsor dipusatkan di dua lokasi terpisah yakni, Riung Gunung, Puncak, dan di Kampung Maseng, Kecamatan Cijeruk.

Kapolres Bogor Kabupaten AKBP A M Dicky mengatakan, untuk korban longsor di Riung Gunung, Puncak masih sebatas dugaan. Karena berdasatkan informasi dari warga mendengar ada tiga pengendara motor yang terseret longsor hingga jatuh ke jurang. “Saksi mata itu mendengar ketika melintas turun dari Puncak saat longsor terjadi Senin.”

Namun pencarian akan tetap dilanjutkan, bahkan kemarin dua anjing pelacak khusus bencana dari Jakarta Rescue diturunkan untuk mengendus keberadaan dugaan korban.

Dicky menjelaskan, terdapat lima korban yang tertimbun longsor di wilayah Cijeruk. Selasa (6/2) kemarin, empat dari lima korban berhasil ditemukan dan telah dievakuasi. Kondisi keempatnya ditemukan sudah meninggal dunia.

Mereka adalah Nani (34), Aurel (1,5), Alan (17) dan Aldi (8). Satu korban atas nama Adit (10) tahun masih dalam pencarian tim SAR gabungan. “Lokasi longsor Cijeruk ada lima orang yang kemarin hilang, sudah ditemukan empat, tinggal satu orang lagi masih dalam pencarian,” kata Dicky.

Pencarian sempat mengalami kendala akibat cuaca yang masih terus hujan. Bahkan pencarian terpaksa dihentikan ketika hujan lebat, dan dilanjutkan kembali ketika mulai reda.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei saat meninjau lokasi longsor di Bogor, Selasa kemarin mengatakan upaya pencarian dan evakuasi korban tanah longsor tidak mudah dan memerlukan waktu. Pencarian korban harus menggunakan pompa air, dan harus digali pelan-pelan.

Willem membenarkan cuaca merupakan kendala dalam upaya pencarian dan evakuasi korban. “Kita juga harus memperhatikan keselamatan bagi orang yang melakukan pencarian dan evakuasi,” katanya.

Tingginya curah hujan diprediksi terjadi dalam kurun waktu dua minggu ini. Willem mengharapkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan supaya tidak jatuh korban.

“Masyarakat perlu mengenali lingkungan sekitarnya, mengenal potensi bencana, dan mampu mengantisipasinya,” kata Willem. (Ant/R2)