Medan-GeoSiar.com, Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan, Hendra Manurung mengungkapkan semangatnya dalam menyambut Dies Natalis yang ke-68 di Gedung Catolic Center Jalan Mataram No.21, Medan Baru, pada Selasa (6/2/2018).
Acara yang digelar dengan menonjolkan konsep politik ini merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis yang akan berlangsung selama 5 hari kedepan dimulai dari Selasa (6/2) dan berakhir pada Sabtu (10/2).
“Saya sangat berbahagia acara bisa terselenggara dimulai dari hari ini dan akan berlangsung selama 5 hari sampai tanggal 10 nanti. Sebenarnya acara puncak nanti akan jatuh pada 9 Februari,” tuturnya disela-sela pembukaan acara Dies Natalis yang dihadiri 500 orang.
Pendidikan politik yang berlangsung beberapa hari kedepan, terang Hendra, akan menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi untuk mengulas politik dari perspektif masing-masing, yakni dari alih ulama, akademisi dan juga dari pihak kepolisian.
Acara ini dihadiri oleh para pengurus cabang yang merupakan perwakilan dari beberapa cabang se-Nasional.
“Ada perwakilan dari tiap-tiap cabang seperti perwakilan dari Jakarta, Sumedang, Ambon dan palangkaraya,” ujarnya.
Adapun sederet rangkaian untuk memperingati 68 tahun berdirinya GMKI, para pengurus sepakat mengangkat tema ‘Berdamailah dengan semua ciptaan’ dengan sub tema ‘Membudayakan hidup damai dan adil dalam mebangun relasi dengan semua ciptaan sebagai wujud persaudaraan di Negara Pancasila.’
Acara kemudian dikemas dalam konsep penyuluhan politik sebagai bentuk pencerahan politik kepada para anggota dan juga masyarakat luas.
“Untuk menyongsong tahun politik, maka GMKI menyuguhkan penyuluhan kepada semua peserta, tamu undangan dan masyarakat yang hadir untuk dapat melek politik,” tuturnya.
Hal tersebut, menurut Hendra, beranjak dari fenomena yang terjadi di masyarakat Sumatera Utara secara luas dan terkhusus masyarakat Medan yang tak terlalu peduli dengan keadaan politik yang terjadi. Sebagian besar bersikap acuh tak acuh terhadap politik.
Apalagi, menurut Hendra, anggota GMKI banyak yang masih awam dalam menyikapi politik dan sangat perlu untuk di berikan pencerahan dan ilmu seputar politik guna memperluas kasanah ilmu pengetahuan politik.
“Kebanyakan angota GMKI merupakan pemilih pemula, maka dengan adanya kegiatan politik ini semoga para peserta kegiatan, masyarakat dan siapa saja yang mengikuti rangkaian acara dies ini dapat melek politik,” tuturnya.
Tak hanya itu, menurut Hendra, ditahun politik ini banyak pihak yang memanfaatkannya sebagai momentum untum memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI dan hal itu harus segera di cegah sebelum terjadi.
“Kita tidak mau dampak buruk dari poses pilkada seperti yang terjadi di bebera daerah lain yang berakhir bentrok, fitnah dan permusuhan dengan menggunakan isu SARA terjadi di Sumut. Kita mau menghindari hal itu dengan mengadakan penyuluhan dan edukasi,” ujarnya.
Demi mewujudkan pilkada yang jujur dan adil, maka menurut Hendra dapat diwujudkan dengan meningkatkan partisipasi pemilih pemula ke arah yang lebih baik dan objektif.
“Kebanyakan anggota yang baru bergabung di GMKI berpikir bahwa politik itu kotor,” ujarnya.
Melalui penyuluhan, diharapkan dapat memberikan pengertian yang berbeda dari yang sebelumnya.
“Sudut pandang GMKI melihat bahwa politik bukan sesuatu yang kotor, justru pendiri GMKI, Johannes Leimena, Menteri Kesehatan RI 1945-1966, Wakil Perdana Menteri, Wakil Menteri Pertama mengatakan bahwa politik bukan untuk berkuasa namun etiket untuk melayani. Ini yang mau disebarkan untuk semua civitas akademika yang ada di Medan dan masyarakat umum di Medan,” jelasnya.
Melalui momentum dies natalis ini, GMKI ingin memberikan penyuluhan berupa pencerahan politik guna meningkatkan partisipasi dalam pesta politik yang berlangsung dua tahun berturut turut.
“Melalui edukasi politik maka akan memampukan seseorang untuk dapat memilih secara objektif dan bukan subjektif,” tambahnya.
Dengan demikian, Hendra berharap GMKI dapat mewujudkan harapannya untuk menciptakan pelaksanaan figur-figur yang aman dan kondusif dan tidak merusak kerukukan dan persatun yang ada di Wilayah Sumatera Utara dan terkhususnya di wilayah Medan.
“Harapannya semoga di tahun politik ini, melalui dies natalis ini dapat mengawal politik dan menciptakan kondisi politik Sumut yang kondusif, rukun dan trasnparan,” pungkasnya.(CW1)