Medan-GeoSiar.com, Bocah asal Medan yang baru berusia 10 tahun, Rahmad Lubis mengidap penyakit aneh yang tak dapat diidentifikasi oleh medis.
Anak dari pasangan Syukur Lubis (45) dan Lina Marlina (35) ini mengalami pembengkakan dibagian wajah. Akibat pembengkakan itu, kedua mata Rahmad menjadi buta.
Rahmad terpaksa harus dituntun untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sebelumnya, Rahmad sudah mendapat penanganan medis di RS Pandan Tapanuli Tengah. Berdasarkan pemeriksaan, Rahmad inyatakan mengidap gejala hidrosefalus.
“Kemarin anak saya ini sempat dirawat di RS Pandan Tapanuli Tengah. Kata rumah sakit, dia ada gejala hidrosefalus,” ungkap Syukur orangtua Rahmad, Sabtu (27/1/2018).
Setelah dirawat di RS Pandan Tapteng, Rahmad kemudian dirujuk ke Rumah Sakit USU (RS USU) pada Rabu (24/1/2018) malam.
Rahmad segera ditangani oleh dokter saraf di RS USU.
Sayangnya, dokter tak menemukan gejala yang penyakit yang aneh pada tubuh pasien.
“Saya heran lah. Di rumah sakit Pandan Tapteng, katanya anak saya menderita hidrosefalus. Sampai sini enggak ada apa-apa,” tutur Syukur.
Yang membuat ayah dari lima anak ini kecewa ketika pihak rumah sakit menyuruh Rahmad pulang.
Menurut Syukur, pihak rumah sakit tak menemukan kejanggalan apapun ditubuh anaknya.
“Kalau pelayanannya bagus. Tapi kok dibilang anak saya enggak ada penyakitnya. Kemarin rumah sakit bilang, bapak disarankan pulang saja. Ya, saya heran,” terang Syukur.
Rahmad yang sudah tak dapat melihat mengaku tak merasakan sakit pada wajahnya.
“Enggak ada sakit om,” katanya sembari memeluk sang ayah.
Pipi kanan Rahmad tampak padat dan bengkak. Warnanya terlihat kehitaman, dan bagian pipi kiri tampak ditumbuhi bulu-bulu halus bewarna hitam.
Humas RS USU, M Zeinizen mengatakan Rahmad sehat-sehat saja. Dari pemeriksaan dokter, Rahmad memang tidak ada menderita sakit.
“Ini penyakit bawaan sejak lahir. Kami sudah mengedukasi keluarganya soal masalah itu,” ungkap Zein.
Menurutnya, penyakit yang diidap Rahmad bukan penyakit yang timbul sekarang ini.
Dirinya akan memanggil dokter yang menangani Rahmad guna memberikan keterangan.
Rencananya, jika memang Rahmad dan orangtuanya disuruh pulang, maka sore ini mereka akan berangkat ke kampungnya di Desa Kopian, Dusun II, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Namun, orangtua Rahmad yang hanya buruh bangunan bingung terhadap penyakit yang alami anaknya ini. (trbmdn/r1)