Jakarta-GeoSiar.com, Akademisi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dilaporkan oleh FPI dan LBH Bang Japar ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan penistaan agama dan pendistribusian informasi bohong.
Taka hanya itu, Ade juga dinilai telah melecehkan hadis, dan melecehkan Imam Besar FPI Habib Rizieq lewat unggahannya di media sosial Facebook.
Terkait laporan itu, maka Ade menyatakan kesediaannya untuk memenuhi panggilan polisi.
Pada bulan Desember tahun lalu, Ade mengunggah meme bergambar Rizieq Shihab yang telah diedit dengan menggunakan topi Santa Claus dengan tulisan ‘Hadirilah Parade Natal 2512’.
Namun angka 2 di akhir gambar sengaja dibuat terbalik dimana imam ulama terlihat sedang berjalan beriringan menuju suatu tempat.
Meskipun akan memnuhi panggilan kepolisian, Ade tak lupa untuk tetap menyindir tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang tak memenuhi panggilan polisi dan memilih tinggal di Arab Saudi.
Dalam hal ini Rizieq telah berstatus sebagai tersangka kasus dugaan konten pornografi yang masih disusut polisi.
“Kalau dipanggil polisi saya datang. Enggak akan ke Arab Saudi seperti Habib Rizieq,” kata Ade kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Berdasarkan rekam jejak, Habib Rizieq sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan konten pornografi pada Mei 2017 lalu, namun Rizieq justru melarikan diri dari Indonesia.
Polisi sempat mengeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) bagi Rizieq yang disebar di masyarakat. Terakhir kali beredar foto Rizieq beserta keluarganya tengah berlibur ke Turki.
Berdasarkan hal tersebut, menurut Ade ada kekuatan tertentu yang menanggung seluruh biaya Rizieq.
Pasalnya sudah hampir satu tahun Rizieq menetap di Arab Saudi dan tak kunjung kembali ke Indonesia.
“Saya duga dia ditanggung oleh kekuatan tertentu di Arab Saudi. Anda lihat foto-foto dia, itu bukan tempat kumuh. Siapa yang biayai, tidak mungkin Indonesia,” ujar Ade.
Namun, kuasa Hukum Rizieq, Sugito Atmoprawiro menampik hal tersebut dengan mengeluarkan pernyataan bahwa biaya hidup Rizieq di Arab Saudi ditanggung oleh rekan-rekan Rizieq, alumni King Fahd University.
Menurut Ade, polisi akan kesulitan memproses kasus Rizieq karena posisinya masih di Arab Saudi.
“Ya susah kalau polisi harus intervensi wilayah hukum negara lain, pasti harus berurusan dengan pihak otoritas Arab Saudi,” pungkasnya. (cnn/r1)