Terjadi 8 Kali Gempa Susulan Pasca Gempa Banten

by

Jakarta-Geosiar.com, Gempa 6,1 skala Richter yang mengguncang wilayah selatan Banten dan Jakarta, Selasa (23/1/2018) siang, mengakibatkan kerusakan terparah di Lebak, lokasi yang terdekat ke pusat gempa.

Pasca gempa tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa susulan sebanyak delapan kali setelah 30 menit gempa Banten tersebut.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan kekuatan gempa susulan lebih kecil. “Masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Sukabumi diimbau agar tetap tenang karena tidak berpotensi tsunami,” katanya, Selasa, 23 Januari 2018.

Pada pukul 13:34 WIB tadi, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa berkekuatan magnitudo 6,1 terjadi pada koordinat episenter 7,23 LS dan 105,9 BT.

“Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 67 kilometer arah barat daya Kota Bojonghaur, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat pada kedalaman 61 kilometer,” ujar Daryono.

Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bogor. Skalanya II versi BMKG atau IV-V MMI.

Gempa pun merambat ke Bandung dan Lampung dengan skala II versi BMKG atau III MMI, serta hingga ke Bantul dengan skala II MMI.

Menurutnya, gempa dari perairan selatan Jawa ini termasuk dalam klasifikasi gempa berkedalaman menengah. “Akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia di selatan Banten,” kata Daryono.

Hingga pukul 14.06 WIB, hasil monitoring BMKG telah menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak 8 kejadian. (Tpo/R2)