Bandung-Geosiar.com, PSMS Medan tergabung di grup A Piala Presiden bersama Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan PSM Makassar. Grup ini dapat dikatakan sebagai grup neraka karena diisi oleh tim-tim unggulan.
Meski tak diunggulkan dalam perhelatan Piala Presiden 2018, pelatih PSMS Medan Djajang Nurdjaman mengatakan tim asuhannya akan tetap tampil maksimal. Djanur mengakui bahwa kans untuk lolos cukup sempit. Djanur pun mengatakan Piala Presiden hanya menjadi ajang persiapan timnya untuk berkompetisi di Liga 1.
“Saya merasa kami tim yang paling tidak diunggulkan karena kita tahu Persib sebagai tuan rumah dengan pelatih yang hebat dan komposisi yang sekarang. Kemudian Sriwijaya, lalu PSM tim impresif tahun lalu,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur ini, di Bandung, Selasa (16/1/2018).
Djanur mengatakan, meski timnya berstatus sebagai tim promosi Liga 1 Indonesia, namun ia meyakini anak-anak asuhnya mampu memberikan perlawanan pada Piala Presiden.
Djanur mengakui komposisi skuad PSMS Medan masih belum lengkap. Apalagi para pemain banyak berstatus pemain muda dengan rata-rata berusia 25 tahun. Bahkan untuk pemain asing, PSMS baru diisi dua orang.
“Kami pendatang baru di Liga 1, mayoritas pemain muda, bahkan untuk pemain asing pun baru dua. Menghadapi PSM besok bisa dikatakan kami tidak diunggulkan, tetapi dengan kekuatan yang ada, kami akan bermain dengan perlawanan yang setimpal dengan semangat anak muda Medan diharapkan bisa memberi hasil yang terbaik,” ujarnya.
Sementara di laga pertama fase grup A Piala Presiden 2018, PSMS akan bersua dengan klub era perserikatan lainnya, PSM Makassar. Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman, sepakat bahwa laga yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa (16/1/2018) malam itu bertitel el clasico.
“Kalau soal el clasico Indonesia bisa juga laga PSMS melawan PSM. Namun, kami belum lengkap, kami kalah pengalaman,” kata Djanur.
“Namun, di atas lapangan, saya percaya pemain akan menjaga harga dirinya dan tidak akan menyerah beguitu saja,” tegas Djanur. (Ant/R2)