Gagal Bunuh Diri, Ibu di Jombang Selamat, 3 Anaknya Meninggal

by

Jombang-GeoSiar.com, Percobaan bunuh diri kembali dilakukan seorang ibu rumah tangga bernama Evy Suliastin Agustin (26) di salah satu rumah warga di Jombang.

Tak sendiri, Evy yang gagal melakukan percobaan bunuh diri ini mengajak serta 3 anaknya.

Evy ditemukan dalam kondisi kritis di kamar mandi rumahnya, Senin (15/1/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.

Evy diduga berupaya bunuh diri dengan menenggak racun serangga yang dianggapnya berkhasiat untuk mengakhiri hidupnya.

Pihak kepolisian menemukan obat nyamuk cair kemasan 600 ml yang tutupnya terbuka di kamar mandi tempat korban melakukan percobaan bunuh diri.

Isi obat ini tinggal dua per tiga.

Tak sendirian, Evy juga mengajak ketiga anaknya yang masih kecil. Mereka adalah Sayid Mohammad Syaiful Alfaqih (6), Bara Viadinanda Umi Ayu Qurani (4) dan Umi Fauziah (4 bulan). Ketiga anak korban tewas di kamar mandi. Saat ini jenazah korban menunggu proses autopsi di RSUD Jombang.

Pemeriksaan didampingi psikiater untuk mengungkap motif Evy nekat berupaya bunuh diri.

“Dari segi medis, kondisi Evy sudah membaik. Masih diperlukan penawar racun untuk menguras lambungnya. Juga pemeriksaan darah dan urine dibutuhkan di situ,” kata Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto kepada wartawan di RSUD Jombang, Selasa (16/1/2018).

Saat ini, Evy tengah menjalani perawatan di Paviliun Dahlia RSUD Jombang.

Ibu tiga anak ini sempat beberapa saat bisa dimintai keterangan. Namun, pemeriksaan tak bisa dilanjutkan akibat kondisi korban yang masih lemah.

“Ibu ini membawa sendiri ketiga putranya ke kamar mandi, kemudian ditanya apa yang dilakukan di dalam kamar mandi, terputus. Mohon bersabar, kita tunggu perkembangan selanjutnya karena tak bisa dipaksakan. Tim psikiater juga sudah disiapkan,” terang Agung.

Pemeriksaan Evy, lanjut Agung, untuk mengungkap motif ibu yang nekat mengakhiri hidup bersama tiga anaknya dengan menenggak obat nyamuk cair. Selain itu, untuk mengetahui kondisi kejiwaan Evy.

“Kami juga gunakan hak-haknya karena mungkin di situ ada faktor kejiwaan. Sehingga saat pemeriksaan didampingi dokter psikolog atau dokter kejiwaan. Untuk mengetahui apakah jawabannya itu memang jujur terkait pemicu dia melakukan hal tersebut,” ujarnya.

Jika kejiwaan Evy dinyatakan sehat, tambah Agung, perempuan berhijab ini bakal diproses hukum. “Kalau kondisinya sehat, tentunya diproses di kejaksaan, dikirim ke pengadilan dan bisa divonis atas dugaan pembunuhan berencana terhadap putranya sendiri,” pungkasnya. (dtk/r1)