Jakarta-GeoSiar.com, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap keberadaan politik uang, terutama yang dibalut dengan agama jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.
Salah satu anggota Bawaslu Rahmat Bagja saat ditemui di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/1/2018) mengkhawatirkan kedepannya masyarakat akan diterpa politik berbalut agama dan juga uang.
“Ini pasti akan banyak politik uang berbalut agama. Dulu ada calon bupati bagi bagi zakat, lalu ada taraweh bersama, lebaran bersama, open house semua akan digunakan,” tutur Rahmat.
Rahmat mengingatkan rakyat untuk tak mudah terpancing dengan isu agama yang dibawa ketika Pilkada. Apalagi menurut Rahmat akan banyak pihak yang menggunakan uang untuk bahwa kampanye politik Pilkada 2018 akan berlangsung hingga bulan suci Ramadan mendatang.
Sementara, pemungutan suara pemilihan kepala daerah diperkirakan akan berlangsung dua minggu sebelum hari raya Idul Fitri, Juni mendatang.
“Kampanye akan terjadi di bulan Ramadan. Ini beban besar pengawas pemilu,” tuturnya.
Rahmat mengatakan, Bawaslu telah mengeluarkan peta kerawanan di Pilkada 2018 yang merupakan hasil evaluasi Pilkada tahun lalu.
Pada Pilkada 2018 ini Bawaslu memprediksi bahwa persaingan antar pasangan calon kepala akan berlangsung secara ketat.
Rahmat mengatakan bahwa tingkat kerawanan di Pilkada 2018 akan semakin tinggi maka Bawaslu meminta masyarakat untuk ikut serta melakukan pengawasan dan bijak dalam memilih. (Kprn/r1)