Medan-Geosiar.com, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengklaim rasio elektrifikasi atau daerah yang telah menerima aliran listrik di Provinsi Sumatera Utara telah mencapai 97 persen. PLN mengupayakan terus menyempurnakan rasio tersebut di seluruh Sumut.
Jumlah rasio tersebut merupakan hasil penambahan pemasangan baru hingga akhir Tahun 2017. Hal ini diungkap General Manager PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto di Medan, Sabtu (13/1/2018). PLN akan terus melakukan pemasangan instalasi kelistrikan di berbagai daerah di Sumut, termasuk daerah yang dikategorikan sebagai daerah tertinggal, terdalam, dan terluar (3T).
PLN merencanakan rasio elektrifikasi di Sumut tersebut 99 persen dengan konsep “Sumut Terang” hingga akhir 2018. “Sedangkan untuk desa, rasio elektrifikasinya pada Tahun 2017 telah mencapai 5.594 desa atau 93,7 persen dari 6.110 desa di Sumut,” ujar Feby Joko.
Melalui Program Listrik Perdesaan (Lisdes), jumlah desa di Sumut yang telah menerima aliran listrik mencapai 5.778 desa atau 95,37 persen. Untuk Tahun 2018, PLN kembali menargetkan realisasi Lisdes untuk 322 desa sehingga persentase pemasangan listrik untuk perdesaan mencapai 100 persen pada akhir Tahun 2018.
Feby Joko mengatakan Kepulauan Nias merupakan wilayah yang paling rendah rasio elektrifikasi dan realisasi program Lisdes di Sumut. Secara keseluruhan, rasio elektrifikasi di wilayah kepulauan yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota tersebut hanya berkisar 50 persen.
Menurutnya, rendahnya rasio elektrifikasi tersebut disebabkan Nias merupakan wilayah kepulauan yang masyarakatnya tersebar di berbagai pulau dan PLN selalu mengalami kendala dalam ketersediaan infrastruktur.
Feby berharap pemda di Kepulauan Nias dapat membantu mempercepat upaya pendistribusian energi listrik dengan menyiapkan infrastruktur sehingga petugas PLN mudah mendatangi desa-desa yang ada di pedalaman. Masyarakat Nias di pedalam juga diharapkan mendukung, terutama dengan memberikan lahan untuk pembangunan infrastruktur transmisi listrik. (Ant/R2)