Berikan iPhone Bagi Pemilihnya, Putin Pastikan Menang Sebagai Presiden

by

Rusia-GeoSiar.com, Jelang pemilihan Presiden pada bulan Maret mendatang, rencananya tim sukses Vladimir Putin yang berjaga di sana membawa gawai buatan Apple, yaitu iPhone atau iPad untuk diberikan sebagai cenderamata kepada para pemilih Putin.

Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Rusia pada bulan Maret nanti akan dipenuhi oleh hadiah secara gratis dan “cuma-cuma” kepada warga Rusia yang memilih Putin untuk kembali memerintah.

Rencana ini sedang dipertimbangkan tim Putin untuk mendapatkan suara terbanyak dalam Pemilu Rusia 2018.

Dengan hadiah yang bekelas tersebut, tim sukses Putin menjamin bahwa sosok yang diusungnya akan kembali menjabat sebagai Presiden Rusia.

Meskipun masih sangat populer, menurut sebuah jajak pendapat, kemenangan Putin akhir-akhir ini terlihat ‘samar-samar’ meskipun sudah menjadi pemimpin Rusia yang tak tergantikan setelah 18 tahun berkuasa.

Aktivis oposisi mengatakan, Rusia was-was dalam usaha menyeimbangkan antara pengawasan kampanye yang ketat dan menghindari sikap apatis pemilih.

Pemerintah Rusia bertekad untuk memastikan jumlah pemilih yang besar bagi Putin. Tujuannya adalah agar “taring” Putin tetap kokoh di negeri Burung Merah tersebut.

Satu-satunya pemimpin oposisi yang benar-benar independen, Alexei Navalny, telah disingkirkan.

Padahal, ia merupakan seorang juru kampanye antikorupsi.

Pendiskualifikasiannya ditegaskan kembali hari Sabtu oleh Mahkamah Agung Rusia.

Sebelumnya, Komisi Pemilu Rusia, Senin (25/12/2017), secara bulat menolak pencalonan diri pemimpin oposisi Alexei Navalny untuk maju dalam Pemilu 2018.

Dalam pemungutan suara pengambilan keputusan, komisi tersebut mendapatkan suara bulat 12 komisioner menolak pencalonan Navalny dengan alasan yang dipakai vonis penjara 5 tahun yang didapat Navalny atas tuduhan penggelapan.

“Kejahatan Navalny masuk kriteria ‘serius’ dan menentukan hak seseorang untuk menjadi presiden,” kata anggota komisi, Boris Ebzeyev, menjelang pemungutan suara, seperti dikutip AFP.

Meskipun tak jadi berlaga dalam pemilu Maret 2018 mendatang, Navalny tetap menjadi “duri” bagi Russia, karena ia ingin menjelaskan bahwa Pemilu 2018 telah dimanipulasi menggunakan video online untuk mengejek korupsi yang terjadi di lingkaran Putin.

Navalny merupakan sosok yang terkenal karena berhasil menyelenggarakan protes di jalan-jalan di Moskow untuk menentang dugaan kecurangan dalam pemilu legislatif 2011.

Dalam kampanyenya, Nalvy mengatakan bahwa kandidat-kandidat lainnya ditunjuk atau digunakan hanya sebagai peraga dan seremonial belaka yang sama sekali tak memiliki taring untuk dapat benar-benar maju sebagai kandidat saingan Putin.

Namun, Putin mengungkapkan bahwa pihaknya tak akan pernah membiarkan Navalny “mengguncang” Rusia. (Lpt6/r1)