Tengku Erry Tak Etis Ikut Antarkan Edy-Ijeck ke KPU

by

Medan-Geosiar.com, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi ikut serta mengantarkan pasangan cagub-cawagub Sumut, Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah (Ijeck), ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Senin (8/1/2018).

Kedatangan Edy-Ijeck ke KPU diantar pimpinan parpol pengusung lainnya seperti dari PAN, PKS, Gerindra, Golkar dan Hanura. Termasuk kelompok-kelompok relawan Edy-Ijeck untuk memenangkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Meski menjabat sebagai Ketua DPW Partai Nasdem, keikutsertaan Erry Nuradi dinilai tidak etis mengingat kapasitasnya kini masih menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara. Sebab, selain harus mengutamakan tugasnya melayani rakyat, dia juga tidak harus ikut hadir secara fisik.

Hal ini diungkap pengamat politik FISIP USU, Dadang Darmawan. Menurut Dadang, tindakan Erry Nuradi hadir di pendaftaran Edy – Ijeck di KPU Sumut juga dikatakan tidak etis. Seharusnya, Erry bersikap menahan diri untuk tidak terlibat politik praktis.

“Kecuali dia sedang ikut mencalonkan diri, itupun tetap dengan rambu-rambu yang sudah ditetapkan,” kata Dadang dilansir dari medanbisnisdaily.com.

Hal ini diamini pengamat politik FISIP USU lainnya, Henri Sitorus, sangat tidak etis jika Erry Nuradi ikut bersama parpol lainnya mendaftarkan Edy – Ijeck, terlebih apabila dia tidak sedang dalam status cuti dari pekerjaannya sebagai gubernur. Karena telah mengabaikan kewajiban utamanya yakni melayani rakyat.

“Begitulah yang terjadi jika tidak ada ketentuan yang mengatur dengan tegas pejabat publik tidak boleh menduduki posisi sebagai pimpinan partai,” kata Henri.

Masih belum diketahui apakah Erry Nuradi sedang dalam masa cuti saat ikut serta dalam mengantar Edy-Ijeck tersebut. “Nggak tahu ya apakah Gubernur sedang cuti,” kata staf Biro Humas dan Keprotokolan Pemprov Sumut, Harvina Zuhra. (Mbd/R2)