Ini Pesan Terakhir Yon Koewoyo Sebelum Meninggal Dunia

by

Jakarta-GeoSiar.com, Musisi kenamaan dan legendaris tanah air Yon Koeswoyo mengembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (5/1/2018) pukul 05.00 WIB.

Keluarga menemukan Yon terbaring di kamar tidurnya dan sempat melarikannya ke rumah sakit, meskipun kondisinya tidak lagi tertolong.

Seluruh sanak keluarga dan orang-orang terdekat Yon dengan duka mendalam mengantar jenazah ke peristirahatan terakhir di pemakaman Yon di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Sabtu (6/1/2018).

Seusai acara pemakaman, putera kedua Yon, David Koeswoyo, yang ditunggu-tunggu kedatangannya sempat bertemu ramah dengan beberapa rekan wartawan yang hadir.

Kepada rekan-rekan media David mengungkapkan pesan sang ayah sebelum meninggal dunia yang masih melekat kuat dalam ingatanya.

Menurut penuturan David Koeswoyo, ayahnya meminta dibuatkan lemari empat pintu dari kayu jati Belanda.

“Pesannya dia, minta lemari empat pintu, harus dari kayu jati Belanda dan harus saya yang buat,” tutur David.

Merasa permintaan ayahnya cukup aneh, David pun sempat bernegosiasi agar membeli lemari saja, ketimbang harus membuat karena butuh waktu yang lama.

“Saya sempat negosiasi, tapi dia kayak ‘Pasti lu bisa. bikinin ya.’ Saya bilang beli aja dan dia enggak mau, katanya, ‘Harus lu yang bikin,’” katanya seraya menirukan dialog dengan sang ayah.

Selain minta dibuatkan lemari, David juga mengungkapkan bahwa ayahnya sempat mengajak dia untuk menciptakan karya musik bersama.

“Dia dulu juga punya cita-cita untuk buat album sama saya. Itu juga gagal. Keinginannya dia mewujudkan duet antara ayah dan anak. Dua tahun lalu bilang, ‘Yuk, bikin father and son. Belum ada kan tuh? Nyanyi lagu-lagu gue aja, aransemen kek. Yuk, serius ya,’” tutur David.

Sayang, David tak berhasil memenuhi permintaan ayahnya tersebut karena telah lebih dulu ditinggal pergi. David juga sangat menyesalkan dirinya tak berada di sisi sang ayah kala ajal menjemput.

David diketahui sedang berada di Raja Ampat ketika sang ayah menghembuskan nafas terakhir akibat komplikasi diabetes.

“Sore sebelum (wafat), sekitar jam setengah 4 sore waktu sana saya sempat video call, bercanda-canda. Dia juga tanya ‘Kapan pulang? Enggak bisa lebih cepat?’ Terus papa bilang makan enggak enak, maunya makan restoran. Saya suruh pergi sama kak Gerry, tapi maunya tunggu saya pulang,” kenang David soal perbincangan terakhirnya dengan sang ayah.

“Tapi Tuhan berkehendak lain. Untungnya perjalanan saya pulang dari sana enggak ada kesulitan walaupun hampir telat ke pesawatnya. Alhamdulillah masih bisa antar ke peristirahatan terakhir,” tutur David.

Sementara sebelumnya Gerry Koeswoyo menjelaskan detik-detik kepergian sang ayah yang tak ingin berlama-lama di rumah sakit. Yon menurut Gerry sudah bosan meskipun baru lima hari menjalani perawatan di rumah sakit. Yon bersihkeras untuk segera pulang dan dirawat di rumah.

“Malam tadi sesak napas, tapi enggak mau dibawa ke rumah sakit. Setelah itu bapak bilang ‘Kamu ngapain sih bawa-bawa ke rumah sakit? Udah biarin lah, orang gue udah mau meninggal,’” kata Gerry, Jumat kemarin.(cnn/r1)