Amerika-GeoSiar.com, Menteri Dalam Negeri AS Ryan Zinke mengumumkan rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membuka area-area terlindungi di Samudera Atlantik dan Pasifik demi kegiatan pengeboran minyak lepas pantai.
Rencana tersebut pun sejalan dengan janji kampanye Trump untuk mendorong produksi migas dalam negeri AS dan akan berlaku untuk periode 5 tahun.
Trump ingin memperluas pengeboran minyak hingga ke pesisir terluar benua Amerika yang menjadi wilayah AS, termasuk di negara bagian California.
Tak hanya itu, pengeboran juga akan dilakukan di wilayah Maine yang kegiatan pengeborannya sudah diblokir selama berdekade.
Mengutip BBC, Jumat (5/1/2018), para pemerhati lingkungan menyatakan, keputusan ini mempermalukan industri minyak.
Menurut mantan komandan pasukan khusus AL AS tersebut, rencana ini bakal menggenjot perekonomian AS.
“Ini adalah perbedaan yang jelas antara kelemahan energi dan dominansi energi. Kita akan menjadi negara adikuasa energi,” jelas Zinke.
Rencana yang dinamakan Draft Five Year Outer Continental Shelf Oil and Gas Leasing Programme tersebut akan menjadi rencana pengeboran minyak termahal sepanjang beberapa dekade.
Rencana ini tentu ditolak oleh 60 kelompok pembela lingkungan dan hampir 12 orang jaksa tinggi serta lebih dari 100 penegak hukum AS.
Menurtu pihak yang tak setuju, wilayah perairan tersebut bukan area bermain pribadi Presiden Trump melainkan milik semua warga AS dan masyarakat yang seharusnya dijaga dan dilestarikan.
Para anggota Sierra Club, Natural Resources Defense Council, League of Conservation Voters, dan sejumlah kelompok pembela lingkungan lainnya tak setuju jika perairan yang dimadsud dijual ke perusahaan-perusahaan multinasional.
Pengumuman yang dilakukan oleh Zinke tersebut dilakukan sepekan setelah departemen yang dipimpinnya merilis proposal untuk melonggarkan regulasi keamanan pengeboran. Regulasi itu diterbitkan terkait adanya bencana pengeboran lepas pantai Deepwater Horizon milik BP pada tahun 2010 silam.
Kebocoran minyak yang terjadi selama 87 hari itu menyebabkan 11 orang tewas. Adapun beban kerugian mencapai 20,8 miliar dollar AS, terbesar sepanjang sejarah AS.
Pada April 2017 lalu, Trump menandatangani keputusan mengenai arahan kepada Departemen Dalam Negeri AS untuk kembali mempertimbangkan larangan pengeboran minyak lepas pantai.
Larangan tersebut dibuat oleh mantan Presiden Barack Obama.
Rencana yang diumumkan Zinke tersebut tak akan langsung berdampak karena berdasarkan hasil prediksi, rencana tersebut akan ditentangan oleh beberapa negara bagian.(Kps/r1)