Medan-Geosiar.com, Calon Gubernur Sumatera Utara petahana, Tengku Erry Nuradi, terancam gagal menjadi calon gubernur Sumatera Utara 2018. Hal ini dikarenakan pembatalan dukungan DPP Partai Golkar kepada mantan Bupati Serdang Bedagai tersebut.
Pasalnya, Golkar merupakan pemilik 17 kursi di DPRD Sumut. Dengan pencabutan dukungan kepadanya, maka Erry belum memenuhi syarat pencalonan, yakni minimal 20 kursi di DPRD Sumut.
Kabar tersebut dibenarkan fungsionaris DPP Golkar Andi Sinulingga saat ditanya wartawan mengenai kebenaran informasi tersebut. “Iya. Yang lu dengar itu benar,” ujar Andi, Jumat (29/12/2017).
Meski begitu, Andi menolak membeberkan lebih jauh perihal pembatalan dukungan partai beringin tersebut kepada Erry. Andi menyarankan agar mengkonfirmasi kepada Korbid Pemenangan Pemilu Jawa Sumatera Partai Golkar, Nusron Wahid. “Yang penting lu dah tahu informasinya, cuma yang memberikan informasi biarkan Nusron saja,” ujarnya.
Kabar ini menjadi perkembangan terbaru dalam bursa pemilihan Gubernur Sumut 2018. Dengan pencabutan dukungan Golkar, Erry praktis hanya didukung yang didukung Nasdem, PKB, dan PKPI saja. Dukungan tiga partai kepada Erry masih belum cukup untuk memenuhi persyaratan minimal 20 kursi untuk mendaftar sebagai calon ke KPU.
DPP Partai Golkar saat masih dipimpin Setya Novanto sebelumnya memberikan dukungan kepada Erry Nuradi sebagai calon gubernur Sumut berpasangan dengan Ketua DPP Golkar Sumut Ngongesa Sitepu. Namun Ngongesa mengundurkan diri dari pencalonan dengan alasan sakit.
Pergantian posisi Ketua Umum Partai Golkar ke tangan Airlangga Hartanto sebagai ketua umum baru memang mengubah peta dukungan Golkar di beberapa Pilkada.
Hal ini dapat dilihat di Pilkada Jawa Barat, dimana Golkar membatalkan dukungan kepada Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jabar. Golkar kemudian mengalihkan dukungan kepada Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Muliadi. (Mbd/R2)