Medan-Geosiar.com, Pos Pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan gunung yang berada di Kabupaten karo, Sumatera Utara, meletus disertai awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur dan 4.600 meter ke arah selatan-tenggara. Angin bertiup ke arah timur-tenggara.
“Dari puncak kawah keluar asap disertai abu vulkanik kelabu hitam dengan tekanan sedang hingga kuat. Hujan abu vulkanik jatuh di beberapa di desa di sekitar gunung. Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi, statusnya masih awas atau level 4 mulai Juni 2015 sampai sekarang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (28/12/2017) malam.
Meski ribuan warga di sekitaran Gunung Sinabung mengalami dampak langsung, namun Sutopo menyebut warga tidak panik karena telah terbiasa dengan letusan gunung tersebut.
“Meski ribuan penduduk terdampak langsung hujan abu vulkanik namun tidak ada korban jiwa. Juga tidak ada kepanikan akibat letusan karena hampir setiap hari Gunung Sinabung meletus,” sambungnya.
Sutopo mengatakan, berdasarkan rekomendasi PVMBG, masyarakat dan pengunjung diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak, dan 7 kilometer untuk sektor selatan-tenggara, 6 kilometer untuk sektor tenggara-Timur, dan dalam jarak 4 kilometer untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.
Sutopo juga mengingatkan agar masyarakat yang bermukim dan beraktifitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung waspada terhadap ancaman bahaya lahar. Sampai hari ini, BNPB terus mendampingi dan memberikan bantuan kepada Pemda Karo dalam penanganan darurat erupsi Gunung Sinabung.
“Tidak ada pengungsi di tenda-tenda. Masyarakat ihimbau untuk terus waspada dan menaati rekomendasi pemerintah. Tidak dapat diprediksikan sampai kapan gunung berhenti meletus. Parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi sehingga potensi letusan susulan masih akan tetap berlangsung,” tegas Sutopo. (Kps/R2)