Jakarta-Geosiar.com, Alasan pembatalan mutasi 16 perwira TNI oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berkaitan dengan masuknya tahun politik 2018 dan 2019. Demikian menurut Pengamat Militer dari Universitas Padjajaran Muradi, dilansir Tempo, Kamis, 21 Desember 2017.
“Pasti mengarahnya ke sana (tahun politik),” kata Muradi.
Menurut Muradi, pembenhan internal yang dilakukan Hadi tjahjanto tersebut merupakan strategi utntuk memastikan TNI netral dan profesional. “Itu kebutuhan Hadi untuk meninjau ulang sekaligus menimbang kembali perwira yang tepat dalam kepemimpinannya.” ujarnya.
Muradi menilai bukan hal mudah bagi Hadi untuk melakukan pembenahan dalam tiga bulan terakhir. Jika Hadi dapat berbenah dalam tiga bulan, prospek menguatnya TNI yang profesional dan netral dapat terwujud. “Bagus bagi Hadi untuk menegaskan posisi TNI dalam konteks tahun politik 2018 dan 2019.”
Seperti diketahui, Marsekal hadi membatalkan mutasi yang dilakukan Panglima TNI sebelumnya Jenderal gatot Nurmantyo. Pembatalan tersebut dikeluarkan berdasarkan telegram Keputusan Panglima TNI tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI, tertanggal 19 Desember 2017.
Pembatalan mutasi perwira TNI tersebut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi mengenai kualifikasi para perwira tinggi itu. Hadi tidak menjelaskan alasan menganulir mutasi 16 perwira tinggi TNI yang sebelumnya ditetapkan Jenderal Gatot Nurmantyo secara gamblang.
Enam belas perwira tinggi itu bagian dari 85 perwira yang dimutasi oleh Jenderal Gatot sebelum lengser dari jabatan Panglima TNI. Gatot mengeluarkan surat keputusan mengenai pemberhentian dan pengangkatan 85 perwira tinggi TNI bertanggal 4 Desember 2017.
Pembatalan mutasi yang dilakukan Marsekal Hadi tersebut dibenarkan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sabrar Fadhilah. “Ada sebagian yang direvisi seusai dengan kebutuhan organisasi,” katanya, Rabu, 20 Desember 2017. (Tpo/R2)