Begal di Medan Akan Ditembak Mati Demi Keamanan Natal dan Tahun baru

by

Medan-Geosiar.com, Polisi akan memberikan tindakan tegas bagi para pelaku begal termasuk tembak mati di tempat, untuk menjamim keamanan dan kenyamanan masyarakat jelan natal dan tahun baru 2018. Demikian disampaikan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, usai acara penglepasan Kapolrestabes Medan yang lama, Kombes Pol Sandi Nugroho, Selasa (19/12/2017).

“Untuk kasus bandit jalanan merupakan prioritas program kerja saya. Kita akan tindak tegas mereka apabila tertangkap. Kalau bisa ditembak mati,” ujar Dadang.

Menurut Dadang, pihaknya juga memperketat pengawasan sejumlah lo­kasi-lokasi daerah rawan kejahatan agar masyarakat yang melintas tidak menjadi korban kriminal.

“Kepada masyarakat agar memasang kamera CCTV di setiap rumah agar meman­tau aksi kejahatan. Hal itu bertujuan memudahkan kinerja aparat ke­polisian untuk mengungkap dan me­nangkap para pelaku kejahatan,” tuturnya.

Dadang juga meminta kerjasama dari masyarakat untuk membantu kinerja aparat kepolisian dalam menciptakan suasana keamanan Kota Medan yang kondusif. “Kita sudah ada aplikasi ‘Polisi Kita Sumut’ yang nantinya memudahkan masyarakat melaporkan setiap kejadian kejahatan di Kota Medan,” bebernya.

“Saya baru saja menjabat sebagai Kapolrestabes Medan. Oleh karena itu, saya berharap kerjasama masyarakat dalam membantu tugas saya dalam menciptakan keamanan yang kondusif di Kota Medan ini,” harap Dadang.

Selain itu, ‎Polrestabes Medan menjadikan aksi terorisme dan kejahatan jalanan sebagai atensi dalam pengamanan Hari Natal dan Tahun Baru 2018.‎‎ “Kita identifikasi kerawanan paling atensi terorisme,” tambahnya.

Dadang menjelaskan sebanyak 1500 personel Polrestabes dikerahkan untuk melakukan pengamanan ‎Natal dan Tahun Baru. Angka itu belum ditambah dengan personel TNI, Polisi Militer dan Satpol PP Medan. Personel keamanan tersebut nantinya akan disebar di sejumlah titik vital di Medan.

Titik tersebut antaralain 618 gereja yang berada di wilayah Medan sekitarnya, dengan 27 gereja menjadi prioritas penjagaan. Polisi juga mendirikan 11 Pos Pengamanan (Pospam).

‎”Kita berharap bahwa deng‎an adanya warning ini, kita siap dan masyarakat dapat tenang juga, karena Polri bersama TNI dan Pemda sudah siap‎, masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap melakukan kegiatan dan ibadah dengan tenang,” ujarnya. (Jna/R2)