Vatikan-GeoSiar.com, Paus Fransiskus merayakan ulang tahunnya ke-81 bersama dengan anak-anak di Vatikan pada Minggu (17/12/2017).
Pemimpin Gereja Katolik Roma pertama yang berasal dari daratan Amerika itu meniup lilin kue ulang tahunnya yang berbentuk pizza dengan ukuran yang sangat panjang. Meskipun meniup kue ulangtahun berupa pizza, namun paus tetap mendapatkan kue ulangtahun yang bewarna putih dengan gambarnya di atas kue tersebut.
Menariknya dalam gambar desain kue ke 81 yang dibuat oleh seniman grafiti Italia Mauro Pallotta, Paus berjalan memanggul planet Bumi dengan jahitan akibat mengalami keretakan sehingga terbelah menjadi dua.
Tak hanya itu, tangan kiri Paus juga terlihat membawa tas hitam dengan tulisan ‘keberanian’.
“Gambar itu menunjukkan simbol Paus sebagai pemersatu,” kata pembuat kue di Roma, Hedera
Sebelumnyam seniman dengan sapaan MauPal tersebut juga telah melukis rupa Paus Fransiskus terbang sebagai Superman di tahun 2014.
Lukisan tersebut ternyata di buat sebagai desain kaos dan akhirnya banyak dijual untuk membantu proyek amal Vatikan.
Dilansir dari AFP, Paus asal Argentina ini mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh orang yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menyanyikan lagu selamat ulang tahun padanya.
“Bergembiralah, bahkan ketika banyak hal berjalan tidak sesuai dengan keinginan kita,” tuturnya dalam kata sambutan pada semua peserta yang hadir.
Sebelum menjadi Paus, pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Argentina, pada 1988-2013.
Tak hanya menandai kepemimpinannya dengan kerendahan hati dan dukungan dari orang miskin dan terpinggirkan, Paus Fransiskus juga terlibat aktif dalam bidang diplomasi politik dan advokasi lingkungan.
Dalam hari ulangtahun yang ke 81 ini Paus memberikan pesan khusus kepada para jurnalis agar tidak melakukan disinformasi atau deformasi.
Paus menyadarkan kembali para jurnalis yang memiliki pekerjaan bersifat “fundamental” bagi kehidupan masyarakat demokratis.
Paus menghimbau para reporter untuk menghindari laporan satu sisi dan tidak mengungkit-ungkit skandal-skandal yang sudah lewat karena hal tersebut merupakan dosa komunikasi.
“Kalian tidak boleh terjerumus ke dalam ‘dosa komunikasi:’ disinformasi, atau hanya melaporkan satu sisi, kabar bohong sensasional yang merusak citra orang, atau defamasi, mengorek-ngorek masalah yang sudah berlalu, sudah ditangani, dan mengungkit-ungkitnya lagi sekarang,” kata Paus Fransiskus kepada media Katolik seperti dilansir Euronews.
Hal tersebut dikatakan Paus Fransiskus di tengah-tengah maraknya kembali berita soal pelanggaran-pelanggaran seksual di kalangan Gereja Katolik.
Sejumlah laporan analisis di media negara-negara Barat menyebutkan, bahwa berita tersebut yang menjadi faktor penyebab berkurangnya jumlah orang yang menghadiri peribadatan di gereja di Eropa dan Amerika, sehingga banyak gereja yang terpaksa ditutup. (kmp/r1)