Jakarta-Geosiar.com, Serah terima jabatan (Sertijab) Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal Hadi Tjahjanto dilakukan di di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu pagi, (9/12/2017). Dalam acara tersebut Gatot menyerahkan tongkat komando Panglima TNI kepada Marsekal Hadi Tjahjanto.
“Merdeka!” pekik Gatot usai menyerahkan tongkat komando kepada Marsekal hadi.
“Mungkin rekan-rekan tidak merasakan bagaimana saya diberi amanah untuk memimpin 400 ribu prajurit yang tersebar di mana-mana. Ini bukan suatu hal yang mudah. Saya bersyukur sudah selesai semuanya,” sambung Gatot.
Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan dirinya tidak berniat untuk pensiun dini usai posisinya sebagai Panglima TNI digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto. Masa aktif Gatot di TNI baru resmi memasuki fase pensiun pada 1 April 2018. Saya perwira tinggi Mabes TNI, tidak akan pensiun dini,” kata Gatot Nurmantyo.
Usai menyerahkan jabatan, Gatot kemudian menghampiri perwira tinggi dan perwira menengah TNI yang hadir dalam upacara serah terima jabatan. Gatot kemudian menyalami mereka seraya sesekali mengucap maaf. Gatot tak lagi dikawal oleh ajudan seperti saat menjadi Panglima TNI.
Gatot juga menuturkan sejumlah agenda yang akan dilakukan selepas tak lagi menjadi panglima hingga pensiun 1 April mendatang, dan setelah pensiun. Menurutnya hal pertama yang akan dilakukan adalah berziarah ke makam orangtua dan mertuanya, kemudian pergi umrah, dan pamitan kepada sejumlah panglima negara-negara ASEAN.
“Ya menyampaikan saja bahwa saya tidak sempat berkunjung untuk berpamitan, ini sebagai penggantinya,” kata Gatot.
Gatot tak malu-malu saat ditanya rencana terlibat dalam panggung politik praktis usai tak lagi menjabat Panglima TNI. Menurutnya ia memang masih tetap sebagai prajurit, namun ia tak menolak tawaran partai untuk meminangnya setelah pensiun. “Tawaran sih silakan-silakan saja. Sekarang saya masih prajurit TNI,” kata Gatot.
Saat disinggung perihal kemungkinan mengikuti jejak Jenderal (purn) Moeldoko berbisnis di bidang pertanian, Gatot mengaku juga sudah merencanakannya sejak jauh-jauh hari. Ia menganggap bertani merupakan pekerjaan yang menyenangkan karena bisa sekaligus berolahraga.
“Saya sudah punya kebun. Bertani seperti Pak Moeldoko itu kan sambil olah raga. Macul itu kan seperti olahraga,” kata Gatot.
Namun Gatot menegaskan, sebelum pensiun dia akan tetap membantu kinerja Marsekal Hadi Tjahjanto yang kini menjadi Panlima TNI. “Pak Hadi itu atasan saya. Saya selalu siap kalau diminta pertimbangan,” kata Gatot.
Tetap menjadi jenderal merupakan sebuah kebanggaan bagi Gatot. Dengan tidak mengambil pensiun dini, ia merasa masih memiliki kebanggaan itu untuk mengabdi kepada TNI dan bangsa Indonesia.
“Jabatan yang saya serahkan tadi, berdasarkan 36 tahun saya mengamati sebagai prajurit dan panglima, Pak Hadi pasti mampu,” pungkas Gatot. (Trto/R2)